Shi Hao tidak memberi ampun dan menginjak tiga kali berturut-turut, melumpuhkan semua anggota tubuh Luo Chen.
Dia tidak membunuhnya; alasan utama bukan karena takut pada seorang jenderal beladiri, melainkan dia ingin Luo Chen merasakan bagaimana menjadi cacat.
Kapan pun dia memutuskan untuk meninggalkan Ibu Kota Kekaisaran, dia bisa menghabisi Luo Chen. Tidak ada kerusuhan.
Di sekelilingnya, tidak satu pun siswa yang berani bersuara sedikit pun.
Sangat keren sekali.
Itu murid dari seorang jenderal beladiri, namun Shi Hao tidak ragu-ragu atau memberi ampun dalam melumpuhkannya.
Betapa nekadnya itu?
Dalam kejutan mereka, mereka juga dipenuhi dengan kekaguman, berani menantang seorang jenderal beladiri—hanya keberanian tersebut saja yang patut dikagumi.
Terutama para gadis, yang kakinya lemas karena aura mengesankan Shi Hao, dan untuk mengatasinya, laki-laki itu sangat tampan!
Shi Hao mengelap tangannya dan berjalan maju, dia masih memiliki turnamen beladiri untuk dihadiri.
