DAEMON
"Kamu boleh pergi, Theta. Jika lain kali kamu masuk ke kantorku seperti ini, kamu akan mendapati dirimu dipenjara di bawah tanah sejauh sepuluh kaki dan bahkan Kuil-mu pun tidak akan bisa menyelamatkanmu."
Mata Zina memancar terbuka, kepala batu terjahit di dalamnya. Dia tidak bergerak, juga tidak terlihat seperti menganggap serius ancamannya. Mata Daemon terangkat dari Meja Peta yang telah dia pelajari setengah hati ketika dia akhirnya membiarkan matanya yang terhibur mengamati dia.
Kepal tangan kecilnya terkepal di sisi-sisinya, kulitnya benar-benar memerah, dan beberapa helai rambutnya lolos dari ikatan sehingga menempel di wajahnya. Mata dia, salah satu hal terindah yang pernah dilihat Daemon, dipenuhi dengan semua emosi di dunia.
Daemon, bertentangan dengan keinginannya, teringat dua malam terakhir dan bagaimana itu dimulai dan berakhir.
