"Aku akan membeku sebelum membiarkanmu membeku, Theta."
Zina tak bisa menyangkal bahwa dia menyukai cara Daemon memanggil gelarnya. Eldric memanggilnya Theta seolah-olah itu hanya sebuah pekerjaan rendahan yang bisa dia remehkan, namun Daemon memanggilnya Theta seolah-olah dia adalah perwujudan dari segala hal yang hilang dan kacau.
Dan mungkin seharusnya tidak demikian, tetapi Zina menemukan cara kata itu terlontar dari bibirnya sangatlah menggairahkan.
Tidak, semua yang terjadi saat itu terasa menggairahkan. Gesekan es pada kulitnya, air dingin yang meresap ke tulang-tulangnya, Daemon yang seolah-olah ada di belakangnya namun terlalu jauh saat dia menolak untuk menggosok inti tubuhnya kepadanya. Tangannya yang menyebabkan dia tertanam pada tempatnya, melarangnya bergerak lebih lanjut dengan cara yang mengumbar nafsu sambil tubuhnya menyerap dinginnya es.
Semuanya menggairahkan.
Bahkan bisikan angin utara yang lembut. Dan napas Daemon yang perlahan menyentuh bahunya.
