ZINA
Sybril melangkah ke depan seolah ingin menekankan sebuah poin. "Ini mungkin terdengar seperti alasan di telingamu, tetapi Ksatria tersebut tidak pernah benar-benar bergerak melawanmu, kan?"
Zina mendengus, walaupun sebenarnya dia tidak benar-benar marah pada wanita itu. Sejak dia kembali, Tetua tersebut telah mencoba meyakinkan Zina untuk tidak menyimpan 'dendam' karena pada kenyataannya, yang Zina miliki hanyalah Kuil. Pengingat tentang posisi Zina yang menyedihkan itu semakin membuatnya marah. Rasanya seolah-olah dia berputar-putar dalam hidupnya, tidak pernah mampu berdiri sendiri.
"Sungguh tidak beruntung bahwa Ksatria tersebut kini menjadi korban meriam bagi Daemon NorthSteed. Aku khawatir aku tidak bisa bertanya lagi tentang niat mereka." Zina menjawab dengan semua racun yang bisa dia kumpulkan, dia bisa merasakan amarah yang mulai mendidih di dalamnya.
