--Ibukota, Kekaisaran Carona--
.
Santa berdiri di koridor tanpa daya, sambil menatap istrinya yang sedang mengeluarkan api dari mulutnya.
Semua perasaan gembiranya telah hilang karena aura dinginnya.
Ia tak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum pahit, sementara keringat bercucuran di bawah tatapan tajamnya.
.
"Jadi kenapa kamu terlambat lagi?
Berbohong padaku, dan kamu mati!" Kata kecantikan mempesona di depannya.
Santa melihat mertua masa depannya, Carmelo... dan kakek mertua, Adrian... yang saat itu berdiri di samping Penelope, dan memberi isyarat agar mereka sedikit membantunya.
Tapi sayangnya... duo tak tahu malu itu terus saja menatap ke atas seolah-olah sedang dalam pemikiran yang dalam sambil berpura-pura tidak melihat isyaratnya.
'Nakal!!... kamu mau membuat kami berurusan dengannya?'
'Karena dia calon istrimu, bukankah seharusnya kamu yang menanganinya?'
'__'
"Ermm, Sayang, bisa kita bicara di dalam?" Kata dia dengan tidak berdaya.
