Chu Hao ingin melanjutkan pengejarannya, tetapi, dalam kilatan cahaya, ia mendapati dirinya kembali di kabin asal.
Di dinding ada garis baru: satu kemenangan, nol seri, nol kekalahan.
Dia tidak bisa tidak mengelus jenggotnya, berpikir bahwa kecuali dia membunuh dalam satu pukulan, pertarungan akan berakhir secara otomatis kapanpun lawan kehilangan kekuatan tempurnya atau jelas sudah dikalahkan.
Semua ini... seolah-olah ada kecerdasan buatan yang hadir.
Chu Hao mengangguk-angguk dalam diam. Sebelumnya, ia telah bertemu dengan para prajurit kayu di Tempat Latihan Kuno, yang kecerdasannya mencapai tingkat yang memungkinkan mereka mengenali musuh dan menggunakan metode serangan yang sangat beragam.
Apa sesungguhnya era keemasan bela diri dari Zaman Kuno?
Chu Hao duduk untuk menonton pertarungan, dari tempat dia duduk dia bisa dengan jelas memandangi seluruh arena. Memang, banyak pertarungan yang berlangsung secara bersamaan, tepatnya 92 pasang.
