Seperti sebelumnya, ketika ia datang terlambat, tangannya menyala menjadi api, namun dia tidak merasa tidak nyaman sama sekali.
Kekuatan ini berasal dari sel-selnya.
Chu Hao mencoba menyentuh bagian tubuhnya yang lain dengan tangan yang menyala itu; terbakarnya tidak menimbulkan rasa sakit, malah terasa seperti merendam diri di dalam mata air panas, nyaman yang tak terkira.
Dengan satu pemikiran, sel-selnya meledak dengan kekuatan satu demi satu, bum, seluruh tubuhnya terbungkus dalam api.
Keren banget!
Chu Hao memadamkan api dan menyalakan lilin di kamarnya, kemudian mengulurkan jari untuk menyentuh api.
Api itu membakar kulitnya, tetapi panasnya cepat terserap, memberi nutrisi pada sel-selnya dan memperkuatnya dengan langkah yang sangat halus.
Memang, dia sekarang bisa menyerap energi api.
- Fisik Atribut Api.
Tidak heran, saat di Paviliun Bingyuan, ia merasakan dorongan untuk melompat ke dalam tungku; tubuhnya yang mendorongnya secara naluriah.
