Menyadari situasinya menjadi sangat canggung, sebuah pertanyaan yang sebelumnya dia ingin tanyakan terlintas di dalam pikirannya.
"Mr. Connector, apa kau bisa beri tahu aku apa yang terjadi di sirkus waktu aku tak sadarkan diri?, apa ada orang lain yang selamat?, aku ingat ada beberapa orang yang selamat saat itu".
"Aku tak bisa memberitahumu hal itu karena gereja melarangmya, tetapi kau bisa melihat ringkasannya melalui Eleven Times besok".
"Tetapi karena kejadian itu begitu besar, hal ini pasti akan menggemparkan seluruh kota Garam, bahkan sekarang gereja dan kepolisian sedang berusaha agar informasi ini tidak menyebar dan menyebabkan kepanikan".
Haha..., aku malah takut kejadian ini akan di tutupi, karena kejadian ini berkaitan dengan Commoner"
"Baiklah kalau begitu"
"Apa aku bisa pergi sekarang, Mr. Connector?"
"Tentu"
Arshen berdiri dari kursi tempat dia duduk dan berbalik untuk keluar menuju pintu besi yang setengah terbuka.
Tap...
Setelah beberapa langkah sebuah suara memanggil Arshen dari belakang.
"Tunggu!"
Arshen berbalik dan menatap Jack yang sedang memanggilnya.
"Apa ada hal lain?"
"Ya, dan aku hampir saja melupakannya"
"Mr. Moriarty, kau untuk sementara di larang untuk keluar dari kota garam terlebih dahulu karena kasus ini, dimana kau tinggal saat ini?, ini untuk jaga jaga saja jika terjadi sesuatu pada kasus ini yang melibatkanmu"
Ini bagus karena aku masih harus mencari ritual Commoner agar aku bisa menjadi lebih kuat, tentu saja aku akan mencari yang tidak berbahaya, tidak seperti ritual The Clown milik pesulap itu atau ritual The Murderer yang dari namanya saja mungkin, lebih buruk dari The Clown.
Arshen tampak bingung sesaat untuk menjawab pertanyaan Jack, tapi dia segera membuka mulutnya dan berkata.
"Untuk saat ini aku sedang mencari unit sewaan di pinggiran kota garam, lebih tepatnya di sekitar Owl Street, aku dengar disana ada banyak tempat yang cukup murah untuk di tinggali"
"Oh, sungguh kebetulan, kalau begitu setelah kau membersihkan dirimu dan mengambil sumpah kerahasiaan, aku akan menyuruh Harvey menemuimu, dia adalah putra dari salah satu pemilik unit sewaan di Owl Street".
"Eh..., apa Mr. Harvey yang kau maksud, Mr. Harvey Fritch yang aku temui di kedai juga waktu itu?"
"Ya, dia orang yang waktu itu, ini mungkin juga adalah bagian dari takdir, hahaha..."
"Kalau begitu aku akan menemui pendeta Carwenan lebih dulu, selamat tinggal Mr. Jack Connector..."
Arshen menundukkan kepalanya dan berjalan keluar dari ruangan redup itu.
Setelah tak mendengar suara langkah kaki Arshen lagi, Jack kemudian mengetuk mejanya sebanyak tiga kali.
Tok, tok, tok...
Kabut abu abu mulai muncul dengan di sertai riak riak air di udara.
Sebuah tangan terulur dari dari riak riak air tersebut.
Jack menoleh ke arah tangan itu yang secara perlahan keluar dari riak air, hingga memperlihatkan pria bertopeng gagak dengan jubah hitam yang tangan kanannya telah hilang.
Pria itu berjalan dan duduk di depan Jack, di kursi yang sama yang di duduki Arshen sebelumnya, dan dia mulai menatap Jack dengan serius.
"Bagaimana...?"
Suaranya serak dan cukup pelan, tetapi dari sorot matanya yang tersembunyi di balik topeng gagak, memberikan aura intimidasi yang kuat pada Jack, hingga membuat dia berkeringat dingin dan hanya bisa menunduk.
"...dia, dia..., dia jujur, se..., semua yang dia katakan adalah kebenaran"
"Dan sepertinya dia memang benar hanya korban yang selamat"
"Hmm..., itu mengejutkan!"
Pria itu mencubit dagu di bagian bawah topennya dengan tangan kirinya sambil terus menatap Jack yang terintimidasi.
"Ah..., maaf aku melupakannya"
Dalam sesaat, aura intimidasi yang di pancarkan darinya mulai memudar.
Jack kini dapat mengangkat kepalanya dan menatap pria bertopeng gagak di depannya.
"Karena sudah seperti ini..."
Pria itu melambaikan tangan kirinya ke udara di sampingnya.
Dan sebuah riak air di udara mulai muncul kembali.
Tangan pria itu menembus kehampaan melalui riak air tersebut, dan kemudian dia mengeluarkannya kembali dengan sebuah jimat berbentuk kepala gagak bermata merah yang menghadap ke kiri di tangannya.
Pria bertopeng gagak mengulurkan tangannya dan memmberikan jimat gagak itu pada Jack dan berkata.
"Jack Connector! Kau sekarang secara resmi aku naikan pangkatmu menjadi kapten dari Night Crow Exorcist"
Jack terkejut sekaligus gembira saat mendengarnya.
Dia segera mengambil jimat itu yang di berikan pria itu yang mulai bergetar di tangannya.
Mata merah pada burung gagak di tangan Jack mulai bergerak gerak dan menatap Jack yang sedang memegangnya.
Jimat itu tiba tiba berubah menjadi cahaya hitam yang menembus dahinya, yang membuat Jack cukup terkejut dan tersentak jatuh dari kursinya.
Sebuah tanda burung gagak mulai terukir di bagian dimana cahaya itu menembus dahi Jack.
Jack bangun dari jatuhnya dan menunduk ke pria di depannya dengan ekspresi senang.
"Kau sekarang adalah anggota keempat di bawahku, aku akan memberimu otoritas untuk menangani red magician di kota ini, kau bisa merekrut anggota lain di kota ini dan kau bisa menghubungiku melalui tanda itu"
Pria bertopeng gagak itu berdiri dari duduknya dan riak air kembali muncul di udara di samping pria itu.
"Baiklah karena masalah ini ada kau yang akan mengurusnya, aku akan mengurus masalahku yang lain"
"Kalau begitu semoga Dewi memberkatimu"
"Ya, semoga Dewi memberkatimu juga!Pemimpin divisi ketiga! Mr. Lugh..."
Pria itu memalingkan wajahnya dari Jack dan segera memasuki riak riak air dan menghilang dalam ketiadaan bersama riak riak air yang mulai menghilang di udara.
...
Di dalam katedral, terlihat Arshen yang sudah membersihkan dirinya dan sedang berjalan bersama pendeta Carwenan, dia kini tengah memakai pakaian biarawan yang di berikan pendeta Carwenan karena pakaiannya yang kotor akibat noda darah.
Arshen sampai di depan patung lambang Dewi malam dan cahaya bintang yang berbentuk pedang vertikal dengan bintang di belakangnya.
Pendeta Carwenan mengeluarkan artefak suci berbentuk cawan emas dengan berbagai permata sebagai dekorasi di setiap bagian cawan itu.
Arshen mengambil sumpah atas nama Dewi malam dan cahaya bintang untuk merahasiakan segala hal yang berkaitan dengan dunia mistis dari orang awam.
Setelah mengambil sumpah itu dengan izin pendeta Carwenan, Arshen kemudian menginap di katedral semalaman sambil menunggu pakaiannya kering.
...
Setalah pagi tiba, Arshen mengambil kembali pakaiannya yang sudah bersih dan di keringkan dengan mesin pengering.
Saat akan keluar dari katedral pendeta Carwenan memanggilnya dan memberikan kompensasi sebesar 15 pound dari walikota atas kejadian yang di alami Arshen, tetapi dalam arti lain uang itu juga bisa di sebagai uang tutup mulut.
Arshen cukup senang karena dia hanya kehilangan mantel coklat panjangnya dan benda benda berharganya ada dalam tas kulit miliknya yang dia ikat di pinggangnya.
Menyadari ini adalah kesempatan yang tak datang dua kali, Arshen menerima uang itu dengan sukarela, dan pergi dari katedral pada pagi itu.
Tap...
Arshen melangkahkan kakinya di Branch Street dan memesan Oklea untuk menghangatkan tubuhnya.
Cuaca hari itu cukup cerah, dan salju tak memenuhi jalanan lagi, tetapi angin yang berhembus membuat kulit Arshen menggigil kedinginan karena udara yang semakin dingin.
Dan seperti biasa cuaca dingin itu tak menghalangi suasana kota garam mulai ramai dan berisik karena suara mesin dan juga para penduduk yang beraktivitas.
Setelah mendapat uang kompensasi sebelumnya dan di potong biaya hidupnya selama beberapa hari, uang Arshen kini tersisa 24 pound 4 silver 5 pearl.
Arshen yang telah selesai dari kedai Oklea mulai berjalan ke Greycloud Avenue dan menghampiri cafe untuk sarapan dan pergi ke toko pakaian setelahnya untuk membeli mantel coklat panjang dan topi tinggi baru yang sama dengan miliknya sebelumnya seharga 6 pound yang membuat uangnya tersisa 16 pound 2 Silver dan 2 Pearl.
Setelah itu Arshen berjalan hingga sampai di Eaglewood Bar.
Yang di dalamnya kini terdapat Leroy yang sedang berbicara ke seorang pelanggan wanita dengan jubah hitam yang menutupi kemeja merah yang dia kenakan dengan seorang pria paruh baya di sampingnya yang cukup familiar bagi Arshen.