Chereads / Siswi Pintar Bekerja Sebagai Bartender / Chapter 1 - Pertemuan Pertama

Siswi Pintar Bekerja Sebagai Bartender

Kos_Tradz
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 170
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Pertemuan Pertama

Di kota Lin, pusat keramaian dan kebisingan malam itu nggak lain adalah pusat kota, tempat beberapa bar dan klub malam yang super populer. Begitu lampu neon yang warna-warni mulai nyala dan berkilau, orang-orang yang demen sama kehidupan malam tuh tenggelam di sana, sampe lupa diri.

Bar yang paling rame itu Nighthade sama Lost in Drunk. Tempatnya mewah, suasananya juga asik banget, bikin anak-anak muda kota ini jadi kegila-gilaan sama malam yang gelap dan kebebasan tanpa batas yang mereka rasain di sana.

Di saat kayak gini, di salah satu ruang VIP Nighthade, yang jauh dari hiruk-pikuk teriakan sama musik, suasananya jadi agak beda, malah terkesan genit dan penuh sindiran.

Di sofa, ada cowok rapi pake setelan jas hitam, ditambah jam tangan persegi warna hitam, bau parfum cowok yang samar tapi berasa. Gayanya klasik, kelihatan stabil, orang yang sekali liat langsung inget.

Tapi kalo lo lupakan senyum sedikit nakalnya di wajahnya yang masih bisa dibilang ganteng, mungkin lo bisa lebih fokus.

Chira nunggu sabar jawaban dari cowok itu, walaupun cuma ada mereka berdua di ruangan itu, dari muka cowok ini aja udah keliatan banget dia bukan tipe "cowok baik-baik."

"Kamu yakin mau daftar jadi bartender di tempat gue?" Cowok itu nanya, kedengerannya agak basi.

"Iya."

Ilham ngambil satu gelas dari meja, terus nyeruput sedikit, matanya ngeliatin cewek cantik di depannya ini.

Dia pake makeup, tapi keliatan banget kalo tanpa makeup pun dia pasti tetap cantik. Cewek ini pake dress hitam selutut, keliatan simpel tapi sensual. Dia bukan tipe wanita dewasa yang biasa Ilham suka, tapi cewek ini punya kepolosan manis yang cukup menarik perhatian.

Di depan cowok itu ada lebih dari sepuluh gelas koktail baru yang baru aja dibuat, warnanya beda-beda, rasanya juga unik, tapi semuanya sukses ngasih sensasi enak di lidahnya.

"Udah cukup umur, kan?"

"Ini KTP gue, silakan dicek kalo perlu." Chira ngeluarin KTP dan ngasih ke Ilham.

Ilham terima KTP itu, ngeliat tanggal lahirnya, terus senyum sambil nunjukkin gigi putihnya yang cemerlang.

Dari tanggal lahirnya, keliatan banget cewek ini masih sekitar setengah tahun lagi baru bakal genap 19 tahun.

"Wah, lahirnya pas Hari Valentine Barat, keren juga." Nanti pasangan masa depannya bisa ngasih hadiah ulang tahun barengan sama hadiah Valentine, lumayan kan.

Chira sedikit menunduk, diem aja, dan Ilham nggak bisa liat bayangan gelap yang sempet muncul di matanya.

"Masih pelajar?"

"Iya."

"SMA mana?"

"Lin City High School No.1."

Ilham denger jawabannya, langsung ketawa, "Masih muda gini nggak fokus belajar, malah kerja di tempat kayak gini. Keluarganya nggak ada duit apa lo yang pengen cari duit buat dibuang-buang?"

"Ada urusan sama lo?" Chira ngernyit, ngerasa nih cowok ngomongnya kebanyakan banget.

Ilham jarang banget nemu pegawai yang berani ngomong gitu ke dia, apalagi cewek yang belum tentu dia terima juga. "Cewek, lo sombong banget, kenapa nggak coba di bar sebelah, Lost in Drunk?"

"Udah nyoba," Chira bilang jujur, "Kurang sreg aja."

Ilham ketawa sambil angguk-angguk, "Gue suka gaya lo yang jujur gini."

Dua bar ini deket banget, jadi otomatis mereka saingan. Plus, Ilham nggak terlalu akur sama bosnya Lost in Drunk, jadi jawaban Chira tadi pas banget ngena di hati dia, walau mungkin nggak sengaja.

Ilham juga sempet liat proses bikin sepuluh gelas minuman di meja itu, dan dari teknik bartending si cewek, nggak ada yang bisa dia kritik. Kalau dia terima cewek ini, level kecantikan stafnya pasti makin naik satu tingkat.

Tapi nih cewek muda banget, dan kelihatan kayak ada banyak cerita di balik dirinya.

"Nih kontraknya, coba lo liat dulu." Ilham ngasih Chira satu dokumen. "Kalau nggak ada masalah, tandatangan aja, biar cepet mulai kerja."

Namanya juga bos, fokusnya ya selalu di keuntungan. Meski Ilham masih muda, tapi kesan yang paling bikin orang inget tentang dia adalah tatapannya yang tajam.

Chira dengan cepat nanda tangan kontraknya, tanpa minat untuk berlama-lama. Dia berencana untuk pergi, mengikuti jalur yang sama waktu datang.

"Nightshade" itu bar yang lumayan gede.

Emang sih, bar ini lebih dari sekadar tempat minum. Di tengah pesta minum yang meriah, siapa yang tau berapa banyak transaksi kekuasaan, duit, dan urusan asmara yang terjadi di baliknya? Chira baru pertama kali datang malam ini. Meski belum begitu familiar sama jalan-jalannya, dia bisa ngerasain betapa gelapnya tempat ini.

Langit-langit dihiasi dengan lampu kristal yang berkilauan, dan di bawah cahaya ungu kemerahan, seluruh lorong ini dipenuhi dengan suasana yang menggoda.

Di udara, tercium aroma parfum yang nggak terlalu kuat, tapi cukup buat menggugah naluri seseorang.

Nightshade bukan bar biasa, tempat ini juga terkenal di Lin City sebagai tempat hiburan untuk cewek-cewek.

"Jangan sentuh gue!" Suara cowok penuh amarah kedengeran pas Chira melewati sebuah tikungan.

Secara otomatis, dia nengok. Di depan sebuah ruangan, seorang cowok yang keliatan mabok berdiri dengan salah satu tangannya nahan pintu, pake kemeja putih dan celana hitam. Paduan simpel yang cukup mencuri perhatian.

Di dalam ruangan, terdengar suara beberapa cewek: "Wow, ganteng banget, gimana kalau kita minum bareng, sayang?"

Cowok itu angkat muka, tatap mereka dengan alis terangkat, dan senyum tipis muncul di bibirnya. "Sayang? Rasanya lebih cocok 'Tante' deh."

Sungguh tajam mulutnya.

Itulah kesan pertama Chira.

Cewek-cewek itu keliatan kesal denger komentar cowok itu. Mereka berbisik, meskipun Chira nggak bisa denger apa yang mereka omongin, tapi jelas bukan perkataan yang baik.

Pas dia berniat ngeliat lebih lama, dia liat cowok yang punya aura kayak tokoh utama drama itu akhirnya ditarik masuk ke dalam ruangan sama para cewek.

Nightshade bukan cuma bar, tapi juga tempat cewek-cewek di Lin City buat ngabisin waktu mereka.

"Bro, kamu di sini?" Chira ngegas dan cepet-cepet ngeraih lengan cowok itu sebelum dia bener-bener masuk. Itu bikin beberapa cewek di dalam ruangan diam.

Chira melirik cewek-cewek di dalam ruangan, semuanya pake make-up tebel dan diperkirakan umurnya udah di atas 35 tahun.

Cewek yang memimpin kelompok itu ngerendahin Chira, ngeliatnya nggak suka. "Gadis, lo bilang dia saudara lo? Dia jelas pelayan di sini, dateng buat temenin kita minum."

Chira dengan tenang jawab, "Orang tua saya ada di luar, perlu saya panggil mereka masuk buat jadi saksi?"

"Kalau orang tua lo datang, terus apa?" cewek lain nyela, "Dia tetep pelayan di sini. Kalau nggak mau temenin kita minum, percaya nggak kalau gue suruh manajer pecat dia?"

"Pelayan biasanya ada tanda nama di kantong kemejanya, tapi kakak saya nggak pake, Tante bisa cek lebih teliti," jawab Chira sambil santai nambahin, "Lagipula, Tante ini istri dari Huang Jincheng kan?"

Huang Jincheng itu aktor yang baru-baru ini heboh di Weibo setelah ketahuan selingkuh sama model muda. Berita itu bilang kalau dia lagi berusaha cerai sama istrinya.

Chira sekilas liat foto pernikahan Huang Jincheng dan istrinya di Weibo, dan cewek yang ada di depannya ini keliatan mirip banget sama wanita di foto itu. Cuma aja, waktu berjalan, dan riasan tebel nggak bisa nutupin kerutan di wajahnya.

Cewek itu diem denger pertanyaan Chira. Dengan berita soal dia yang kedapatan main sama cowok muda di bar, ini bukan waktu yang pas buat dia kena skandal.

Chira narik cowok itu dan bawa dia menuju pintu keluar.

Cowok itu udah terlalu mabok buat ngelawan, jadi dia cuma ngikutin aja.

Pas mereka belok ke tikungan berikutnya, ada anak laki-laki pake seragam sekolah dateng nyamperin mereka, "Zul, njir, lu kok mabok banget begini?"