Dengan Kael kembali ke sisinya, Astra merasa dunia telah memberikan kesempatan kedua untuk kebahagiaannya. Namun, energi sihir Aerythia mulai menunjukkan ketidakstabilan. Api Abadi yang telah menyala kembali menunjukkan tanda-tanda redup. Para Penjaga lainnya mulai menyadari bahwa pertempuran melawan Malvharis telah merusak keseimbangan alam sihir secara permanen.
Ramalan kuno menyebutkan bahwa "Di ujung terang, hanya pengorbanan tertinggi yang dapat melindungi dunia dari kehancuran." Astra menyadari bahwa perjalanan mereka belum selesai, dan bahaya terbesar masih mengintai.
Astra dan Kael kembali ke Eldara, tetapi menemukan bahwa para Penjaga elemen lain kehilangan kendali atas kekuatan mereka. Penyihir air melaporkan laut yang mengamuk tanpa sebab, penyihir bumi mengeluhkan gempa yang tak terkendali, dan angin menjadi liar dan mematikan.
Di tengah kekacauan, Lyra menemukan teks kuno yang mengungkap bahwa Api Abadi bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga "penjaga segel" yang memisahkan dunia Aerythia dari dimensi kehancuran yang disebut Void Eternum. Kekuatan Malvharis yang dilepaskan sebelumnya telah melemahkan segel itu, dan Void Eternum mulai merembes ke dunia mereka.