"Dek, kopinya mana?" tanya Raka,
Menghampiri istrinya yang tengah menyuapi anak-anak di teras depan.
"Habis," jawab Nina dengan santai.
Ia masih fokus menyuapi anak-anak yang masih umur dua tahun dan lima tahun.
"Sana beli dulu! Kalau gak ngopi itu ada yang kurang," ungkap Raka.
Ia menatap istrinya dengan gemas.
"Ada yang kurang, kalau gak kerja, Mas. Bukannya kalau minum kopi. Hari ini gak ada kopi! Uangnya juga sudah habis! Besok juga harus bayar listrik dan bayar sekolah," ungkap Kania panjang dan lebar.
Ia kemudian mengajak kedua anaknya masuk ke rumah. Bersiap untuk sekolah. Raka hanya bisa tersenyum kejut mendengar istrinya mengomel. Ia memang sudah tidak bekerja beberapa bulan ini, bukan hanya beberapa bulan. Namun, sudah satu tahun. Tepatnya setelahada pengurangan karyawan di kantornya.
"Kamu kira cari kerja itu gampang!" teriak Raka.
"Gampang atau gaknya itu tergantung dari niat, Mas," jawab Nina dengan ketus.
Ia sudah merasa lelah setiap hari menyuruh suaminya kerja. Kemarin juga ini kakaknya tidak mau.
Alasannya capek kalau kerja di gudang.