Saat malam semakin larut dan rumah tangga mulai tenang, Raven berhati-hati bangkit dari kursinya.
Dia mengecup lembut pipi Seraphina sebelum menutupnya dengan selimut, memastikan ia nyaman sebelum diam-diam keluar dari kamar.
Lampu di ruang kerja menyala saat Raven memasuki.
Lyndon, yang telah menunggu, segera membungkuk hormat. Mata gelap Raven menatap tajam ke Lyndon.
"Laporkan padaku setiap detail kejadian hari ini," perintah Raven langsung kepada kesatria malang itu.
Lyndon mulai menceritakan aktivitas Seraphina dengan detail yang sangat teliti. Dia mendeskripsikan semuanya, mulai dari saat dia naik dan turun dari kereta hingga hadiah yang ia beli, tak ada yang terlewat.
Kecuali satu detail penting—pertemuannya dengan Ferdinand Werner.
Saat Lyndon selesai melaporkan, kesunyian yang tegang mengisi ruangan. Jari-jari Raven mengetuk pelan meja, suara itu bergema di ruang kerja yang hening.
"Apakah ada hal lain yang terjadi?" tanya Raven, suaranya rendah dan terukur.