Cuaca telah menjadi sedikit lebih hangat dari pakaian yang Seraphina kenakan saat itu. Sinar matahari sore yang terang menembus tirai renda halus kereta, memancarkan cahaya lembut ke kulit pucatnya. Dia gelisah sedikit, mengatur lapisan-lapisan gaunnya dalam upaya untuk menemukan kenyamanan.
"Serahkan itu padaku dulu," kata Raven, suaranya lembut namun tegas, memotong keheningan damai perjalanan kereta.
Melirik ke tangan yang terulur, pandangannya lalu cepat berpaling kembali kepada Raven. Matanya biru tua, dipenuhi dengan kekhawatiran dan kelembutan yang selalu tampaknya membuatnya terkejut.
"Akan sulit bagimu untuk memegangnya sendiri, jadi biarkan aku menaruhnya di sampingmu, di sini," sarananya, nadanya melunak ketika dia melihat keraguan Seraphina.
"Tidak, aku akan memegangnya sendiri," dia bersikeras, memeluk kado-kado itu dekat ke dada seolah-olah mereka adalah benda paling berharga di dunia.
