"Itulah alasan mengapa saya bertanya. Saya lebih tahu bahwa Count Alaric tidak akan melakukan hal semacam itu," kata Raven, menggambar senyum santai di sudut mulutnya sekali lagi. Namun Count Alaric, di sisi lain, menatap dengan matanya yang dingin, sikapnya mengkhianati perasaanya yang sebenarnya.
"Jangan lupa bahwa pekerjaan saya juga meliputi keamanan Kekaisaran juga, Count Alaric," lanjut Raven, nadanya membawa peringatan halus.
"Tidak, tentu saja tidak. Saya memang terpedaya untuk membawa sesuatu yang berbahaya. Saya sebenarnya selalu teringat akan putri saya ketika berbicara tentang topik kedokteran, karena dia adalah prioritas utama saya." Suara Count bergetar sedikit, mengungkapkan ketidaknyamanannya.
"Jika begitu, saya yakin Anda mengerti apa yang telah terjadi di tempat ini sebelumnya? Saya benar-benar khawatir karena istri saya baru saja bangun dari tempat tidur." Tatapan Raven menjadi tajam, mengamati reaksi Count dengan cermat.