Gale meraih pergelangan tangan Swan, dan mencium telapak tangannya dengan penuh hormat, seolah-olah sekadar telapak tangan dari sang kekasih sudah lebih dari cukup untuk memberinya kebahagiaan dalam hidup.
"Kamu tidak mengerti betapa berbahayanya kata-kata kamu, Sayang. Apa kamu mengharapkan aku untuk diam saja setelah kamu mengatakan itu? Aku sangat bahagia, aku merasa bisa membunuh ribuan prajurit-prajurit sekarang," kata Gale. "Aku masih tidak peduli tentang apa yang orang lain katakan, tapi karena kamu merasa tersinggung ketika seseorang berbicara buruk tentangku, maka aku akan mencoba untuk lebih ketat tentang citraku."
"T-tentu saja. Kamu mengatakan bahwa kebanggaanmu adalah kebanggaanku. Kita telah menjadi pasangan yang ditakdirkan, kan? Aku tidak ingin suamiku dihina oleh siapa pun!" kata Swan dengan berani.
