Lapangan turnamen ternyata adalah sebuah pemukiman besar, dengan puluhan desa yang tersebar di sepanjang pegunungan. Namun saat kami menyusuri daerah itu, kami tidak pernah bertemu dengan warga biasa, dan akhirnya saya menjadi curiga hingga tidak bisa menahan pertanyaan saya lagi.
"Sebenarnya, apa tempat ini?" tanya saya, berharap entah Xie Lun atau Wen Shiyin cukup mengenal acara ini untuk mengetahui jawabannya. "Dari luar, tempat ini tampak seperti desa biasa... tapi tampaknya tidak ada yang tinggal di sini." Saya melirik salah satu rumah yang kami lewati. "Bahkan ada asap yang keluar dari cerobong asapnya, tetapi tidak ada suara, tidak ada tanda-tanda orang bergerak di dalam atau di luar. Seolah tempat ini beku dalam waktu."
