Saya tidak tahu apa yang saya lakukan ketika saya memanjat ke tempat tidur Bai Ye malam itu.
Kamarnya menghadap selatan dan cukup lebih hangat daripada kamar saya, meskipun saya masih sedikit menggigil karena dinginnya seprai sutra. Jarang sekali saya merasa begitu dingin bahkan di tengah musim dingin, dan ini baru awal musim gugur. Kekuatan Yin dari Bintang Kembar memang sangat kuat.
"Kesini," Bai Ye menarik saya dengan sapuan lengannya, membungkus saya di bawah selimut di sisi tempat tidur miliknya. Linen itu hangat di mana dia berbaring sebelumnya, dengan bekas aroma cedar dan musk. "Seharusnya kamu ganti ke sesuatu yang lebih tebal," dia mengerutkan kening pada daster tipis musim panas saya dan berkata.
"Saya tidak selembut itu!" Saya memprotes untuk kedua kalinya hari ini, tapi tubuh saya hanya mendekat ke arahnya saat saya berbicara, mencari panas yang terpancar dari kulitnya.
