Terlepas dari apa yang telah kukatakan kepada Bai Ye, aku tidak bisa mengenyahkan pikiran-pikiran ini dari benakku sepanjang hari itu. Misteri Bintang Kembar tampaknya semakin bertambah hari demi hari, dan rasa penasaran akhirnya mengalahkan diriku. Selama waktu meditasinya yang biasa pada siang hari, aku memutuskan untuk menyelinap ke perpustakaan dan mencoba peruntungan untuk menemukan informasi apa pun tentang pedang kuno.
Aku tahu ini mungkin bukan hal yang benar untuk dilakukan. Bai Ye telah berulang kali mengatakan bahwa waktunya belum tiba bagi aku untuk mengetahui kebenaran, dan seharusnya aku menghormati keputusannya. Tapi entah bagaimana... di suatu tempat di dalam diriku yang dalam, aku merasa seolah-olah ada suara kecil yang memanggilku, memikat dan membujukku untuk menemukan jawaban sendiri. Aku hanya bisa berharap bahwa instingku dapat dipercaya.
