—----～♡～--------
Saat Donovan tiba di padang tandus, gagaknya hinggap di bahu, kicauannya yang nyaring mendesaknya untuk bergerak lebih jauh. Meskipun matanya buta, dan dunia tempat ia dilahirkan hanya diselimuti kegelapan, inderanya yang lain telah berkembang tajam, membantunya beradaptasi dan mengkompensasi kehilangannya. Gagaknya pun sangat membantu dalam memandunya, dan jika gagak itu tidak memetakan seluruh hutan, dia tidak akan bisa melakukan akrobat-akrobat yang telah dia lakukan di sana.
"Maju, tuan," gagaknya berteriak. "Barier ada tepat di depan."
Donovan mengulurkan tangan, merasakan udara, sebelum melangkah ke dalam ketidakdiketahui. Dalam sekejap, ia menghilang ke udara tipis, seolah-olah ia telah melalui dinding yang solid.
Ia muncul kembali di sebuah lanskap yang benar-benar baru – sebuah ruang lain yang menampilkan pegunungan terjal yang menusuk langit dan lembah yang diselimuti crepuscular abadi.
