—----～♡～--------
Di sebuah rumah sederhana yang terletak tidak jauh dari sebuah gunung, Irwin duduk di ruang tamu rumahnya, menyesap tehnya dengan rasa tenang yang mendalam. Ketenangan saat itu terganggu saat pintu terbuka, menarik perhatian Irwin.
Pandangannya terangkat untuk melihat sosok bertudung masuk ke dalam rumahnya.
"Kenapa lama sekali? Ibu dan Ayah khawatir," ucap Irwin, meletakkan cangkir porselen halusnya.
Sosok itu kemudian meraih ke atas dan menarik kembali tudung gelap itu, memperlihatkan wajah menarik Leonardo. Mata Irwin membesar, bukan karena kaget melihat putranya yang hilang itu, tetapi oleh tanda kutukan gelap yang terukir di kedua sisi bibir Leonardo.
Sementara kebanyakan orang memiliki tanda kutukan di bahu, lengan, atau leher mereka, kutukan putranya jauh lebih licik — terletak di sekitar mulutnya. Kutukan Ucapan.
