"Antara Tarian dan Cinta yang Terlarang"

🇮🇩Athaya_Audrie
  • 7
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 11
    Views
Synopsis

Chapter 1 - PROLOG

Aku terdiam sesaat setelah melihat sendiri keluargaku ditarik paksa oleh prajurit istana kerajaan. Mataku melebar, penuh ketakutan. Takut itu juga terjadi padaku. Dan hal itu benar-benar terjadi...

Aku berteriak histeris, meronta-ronta penuh amarah dan ketakutan. Namun, penglihatanku seketika buram. Sesuatu telah mengenai kepalaku. Siapa...siapa yang berbuat begitu padaku?

"Count Ketlovly, mulai sekarang, aku mencabut gelarmu dan satu keluargamu akan dihukum mati!" seru seseorang. Aku membuka mataku, kepalaku pusing. Rasanya mual dan aku bisa muntah sekarang pun.

"Saya mohon, Yang Mulia! Ampuni saya dan keluarga saya!"

Aku dapat mendengar jelas suara isakan ayah meraung. Walaupun mataku setengah tertutup, tapi, pendengaranku tidak pernah salah.

"Bawa pergi semua anggota keluarga Ketlovly!" Kudengar lagi bentakan. Tapi, bentakan siapa? Aku seperti pernah mendengarnya. Dimana...dimana aku mendengarnya?

Beribu-ribu pertanyaan muncul di kepalaku. Berterbangan seperti kertas dan debu yang ditiup angin.

"Kurung mereka di penjara bawah istana!"

Aku berhasil! Aku berhasil membuka mataku! Kubangkitkan diriku, kuedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Ini adalah...istana kerajaan.

Aku melihat ayahku, ibuku, dan saudara laki-lakiku ditarik paksa oleh prajurit istana. Suatu tangan meraihku. Tangan itu milik adik perempuanku, Alexa.

"Kak, aku takut!" Dengan badan gemetar, Alexa berkata kepadaku. Ia memegang tanganku erat.

"Alana! Tolong ayah!" Ayah berteriak kepadaku. "Alexa! Tolong ayah!"

Aku terpaku. Lagi dan lagi. Sekarang, dua prajurit istana menghadang kami. Satu menangkap Alexa. Satu lagi...menangkapku!

Aku lagi-lagi meronta. Cengeraman pada tanganku terlalu kuat. Yang kubisa hanya meringis kesakitan.

"Kak Alana, tolong aku," Alexa berteriak di sela-sela ia ditarik paksa.

"Tunggu! Lepaskan mereka!" titah seseorang. Aku melirik ke arah singgasana. Ternyata, raja yang berteriak. Apakah dia akan menyelamatkanku? Begitu juga Alexa?

Di samping sang raja, ada seorang gadis, mungkin umurnya 5 atau 6 tahun terpaut muda dari usiaku. Aku tahu. Dia adalah putri kerajaan ini, Putri Elmira. Seorang anak terakhir dari keturunan raja dan ratu saat ini.

"Elmira, katakan apa yang kau inginkan dari mereka?" Raja bertanya pada putri kesayangannya.

Elmira tersenyum. "Aku ingin perempuan itu menjadi teman bermainku!" Aku melirik ke arah tunjukan Elmira. Gadis itu menunjuk...Alexa!

"Tapi, Sayang, gadis itu berasal dari keluarga pengkhianat. Ayah akan mencarikan gadis lainnya yang lebih..."

"Tidak mau," tukas Elmira. Ia menatap ayahnya. "Aku ingin gadis itu juga. Tetap gadis itu! Bukankah ayah bilang aku bisa meminta apapun untuk hadiah ulang tahunku?"

Raja terdiam sesaat. Suasana di istana tiba-tiba hening. Aku memohon dihatiku agar aky sendiri diberi kesempatan untuk menjadi teman Putri Elmira agar tidak dihukum mati.

"Baiklah. Lepaskan gadis malang itu!" Raja menunjuk ke arah Alexa. Ia bersujud syukur mendengar dirinya menjadi teman bermain sang putri. Sedangkan...aku?

"Dan bawa gadis lainnya ke penjara bawah istana!" perintah raja yang membuat dua orang kstaria istana menyeretku.

Tunggu...aku tidak bisa mati begini!

"Yang Mulia, saya mohon, beri saya kesempatan untuk menjadi teman bermain Putri Elmira!" teriakku. Seluruh istana menggema dengan pantulan suaraku. "Saya bisa bersih-bersih dan menjadi pelayan. Saya bisa melakukannya!"

"Tunggu...lepaskan dia!" titah raja. Aku senang ia mendengar pemohonanku. "Kau, apa yang bisa kau lakukan selain menjadi pelayan?"

Aku terdiam. Apa yang bisa kulakukan? Seumur hidup, aku hanya hidup untuk menjadi pelayan di rumahku, di keluarga Ketlovly. "Saya bisa berdansa."

Begitulah, semuanya berjalan lancar hingga aku ditempatkan sebagai guru dansa Putri Elmira.