Hari itu, saya menyadari bahwa saya telah berada di dunia lain. Pengalaman ini terasa sangat asing dan misterius. Saya tidak sepenuhnya mengingat bagaimana saya bisa sampai ke sini; memori yang paling jelas adalah saat perjalanan pulang ke rumah. Dalam perjalanan tersebut, saya melihat seorang pria tua yang duduk di tepi jalan, dikelilingi oleh berbagai barang antik yang menarik perhatian.
Karena merasa iba, saya mendekatinya untuk melihat-lihat barang-barang yang dijual. Dari antara tumpukan barang, satu benda menarik perhatian saya: sebuah cincin yang berkilau indah di bawah sinar matahari. Bentuknya sederhana, namun ada aura misterius yang menyertainya.
Saya pun menanyakan asal-usul cincin tersebut. Pria tua itu menjelaskan bahwa cincin ini adalah peninggalan istrinya yang telah lama meninggal. Dia melanjutkan, "Cincin ini memiliki kekuatan khusus. Siapa pun yang memakainya dapat berpindah ke dunia lain." Penjelasan tersebut membuat rasa penasaran saya semakin mendalam. Saya ingin mengetahui lebih lanjut mengenai dunia lain yang dijanjikan oleh cincin tersebut.
Namun, saat melihat harga cincin itu, saya terkejut. Harganya setara dengan dua minggu uang saku yang saya miliki. Keraguan pun muncul; apakah saya harus mengeluarkan uang sebanyak itu untuk sebuah cincin yang mungkin hanya sekadar mitos? Namun, saat menoleh kembali ke arah pria tua tersebut dan melihat ekspresi wajahnya yang penuh harapan, saya memutuskan untuk membelinya tanpa berpikir panjang.
Setelah transaksi selesai, saya pulang dengan perasaan campur aduk. Di dalam hati, saya merasa telah mengambil keputusan yang tepat, tetapi juga ada kekhawatiran mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya. Setibanya di rumah, saya segera menyiapkan makan malam. Setelah makan, rasa lelah melanda tubuh saya, dan saya pun beristirahat, lalu tertidur lelap.
Hanya itu yang saya ingat. Ketika saya terbangun, saya mendapati diri saya berada di tempat yang sangat asing. Di sekeliling saya, tampak hutan lebat dengan suara-suara alam yang tidak familiar. Ketika melihat ke bawah, saya terkejut menemukan diri saya duduk di tepi sebuah sungai yang jernih. Airnya berkilau, dan suara gemericik air membuat saya merasa tenang sejenak.
Namun, saat melihat ke arah tangan saya, saya menyadari bahwa cincin yang saya beli dari pria tua itu telah menghilang. Panik melanda diri saya. Saya mencoba mencarinya di sekitar, tetapi tidak menemukannya. Dengan hati berdebar, saya memutuskan untuk menjelajahi hutan tersebut meskipun rasa takut dan kebingungan terus menghantui.
Setelah beberapa saat menelusuri hutan, saya melihat sebuah tembok besar yang mirip kastil di kejauhan. Tembok itu terlihat megah, tetapi juga menimbulkan rasa takut. Saya merasa seolah-olah ada sesuatu yang menarik saya untuk mendekat. Dengan langkah ragu, saya mendekati kastil tersebut.
Sesampainya di depan gerbang, saya melihat seseorang berdiri di situ. Dia mengenakan pakaian yang aneh dan tampak seperti penjaga. Meskipun ada rasa takut yang menyelimuti, saya merasa sedikit tenang karena tidak sendirian. Namun, ketika saya mencoba menghampirinya, dia berbicara dalam bahasa yang tidak saya mengerti. Suaranya terdengar tegas dan penuh otoritas.
Saya mencoba untuk menjelaskan bahwa saya hanya seorang pengembara yang tersesat, tetapi kata-kata saya tampaknya tidak dipahami. Dalam sekejap, situasi berubah menjadi kacau. Penjaga itu tiba-tiba menyerang saya. Saya tidak berdaya dan merasa terjebak. Dalam sekejap, saya pingsan.
Ketika saya membuka mata, semuanya terasa sunyi dan lembab. Saya menyadari bahwa kedua tangan saya terikat, dan rasa takut serta panik kembali menghantui. Saya berusaha untuk berteriak, tetapi suara itu terpendam di tenggorokanku. Tidak lama setelah itu, saya mendengar suara langkah kaki mendekat. Saya melihat sosok yang berdiri di depan gerbang kastil.
Akhirnya, mereka membebaskan saya. Saya merasa bingung dan bertanya-tanya mengapa mereka menahan saya dan kemudian membebaskan saya. Dalam kebingungan itu, saya berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini. Apakah ini dunia yang dijanjikan oleh cincin yang hilang? Atau justru ini adalah awal dari petualangan yang lebih besar?
Dengan tekad baru, saya bersiap untuk menjelajahi dunia ini lebih dalam, berharap bisa menemukan jalan pulang dan memahami segala sesuatu yang terjadi.