Chereads / (Fanfic) Kamen Rider Cross System / Chapter 15 - Chapter 15: Geats Nine

Chapter 15 - Chapter 15: Geats Nine

Geats mengeluarkan 'Raise Buckle' berbentuk tanduk dan kepala rubah warna merah, sebelum kemudian memasangkannya pada slot di sabuknya yang Raise Buckle-nya telah dicopot.

"SET!" Sabuk bernama Desire Driver itu mengeluarkan suara. Saat itu, Geats berdiri.

"REVOLVE ON!" Suara yang berasal dari Desire Driver persis ketika Geats memutar Raise Buckle-nya ke arah kanan hingga posisinya terbalik dan berubah menjadi bentuk 'rubah' berekor sembilan warna putih.

"GEATS!! NINE!!!" Desire Driver kembali bersuara begitu Geats menekan tombol di dekat Raise Buckle-nya.

'Robot' rubah putih langsung muncul mengitari tubuh Geats, lalu berubah menjadi armor yang segera memasangkan dirinya ke tubuh Geats.

"READY... FIGHT!" Desire Drive bersuara lagi.

Kini, armor Geats telah berubah, meski warnanya sama, tapi bentuknya berbeda. Armor Geats saat ini bagian bahunya ada campuran perak dan meruncing ke samping, visor matanya berwarna kuning, dan ada beberapa tanduk 'rubah' yang membentuk 'mantel' di punggungnya. Wujudnya jauh lebih gagah dan detail dibanding sebelumnya. Dengan pedang yang cabangnya berbentuk pistol, Geats menebas Genos Chemybugs setelah melakukan teleport ke belakang monster itu, kemudian menendang dadanya yang membuat Genos Chemybugs terpental ke depan sejauh tiga meter dan jatuh tersungkur.

"Ke-kekuatan apa itu??" kata Genos Chemybugs terkejut.

Tapi, monster tersebut segera bangkit kembali dan berlari ke arah Geats dan langsung meninju dadanya yang mengakibatkan armor Geats hancur.

"Bagaimana?" kata Genos Chemybugs.

Geats menempelkan jari telunjuk di bagian mulut dari helm zirahnya. "Ssshhtt..."

Tak lama, terdengar suara lonceng. Pecahan-pecahan armor Geats kembali ke tempat semula. Armornya pun kembali utuh.

"Apa??" Genos Chemybugs terkejut.

Geats berteleport. Ia berteleport ke berbagai arah yang tak diduga Genos Chemybugs dan melakukan tebasan berulang kali. Setelah Genos Chemybugs terpelanting ke atas akibat tendangan Geats ke dagunya, Geats mengambil ancang-ancang untuk melompat ke atas dan langsung melakukan tebasan pada Genos Chemybugs dengan tubuh diselimuti 'api putih'.

Begitu Geats terbang melewati Genos Chemybugs, tubuh sang monster meledak, dan Geats mendarat mulus di tanah dengan posisi setengah berlutut, membiarkan ledakan besar di belakangnya.

Dari ledakan tersebut, terlemparlah Kuroto dan Cat Chemybugs yang tanpa diduga kembali ke wujud Kaiyu.

"Kekuatan pemurnian ... Berhasil," ucap Geats yang kemudian kembali ke wujud Kai dan segera menghampiri Kaiyu, lalu memangkunya.

Kaiyu hanya mengeong lemah beberapa kali. Kai mengusap-ngusap kepala boneka kucing itu secara lembut berkali-kali. Tak lama, Kai menyadari sesuatu dari hal yang baru pertama kali ia lakukan pada Kaiyu itu.

"Kau ... Bulu halus ini ... Tidak mungkin," ucap Kai pelan.

"Kai... Akhirnya kau menyadarinya." Kaiyu tiba-tiba berbicara.

"Bisa bicara?? Mungkinkah kau ... Liu?" terka Kai.

"Ya, benar sekali. Aku Liu, kucingmu yang sudah meninggal karena tertabrak mobil," jawab lemah Kaiyu.

"Tapi ... Bagaimana bisa??"

"Karena aku yang memintanya pada Tuhan," jawab Kaiyu. "Kai... Kau selalu baik padaku. Aku sangat menyayangimu."

Liu adalah kucing berwarna oranye milik Kai. Dari kecil hingga dewasa, Kai sudah ditemani oleh Liu. Ia selalu bermain, berbagi canda tawa, dan kasih sayang pada Liu. Di rumah itu, cuma Liu lah yang membuat warna dalam hidup Kai. Malah, ketika Kai ada masalah, ia selalu curhat pada Liu. Kucing itu seolah mengerti apa yang dikatakan Kai. Ia selalu mengeong beberapa kali ketika mendengar Kai curhat. Tingkah-tingkah Liu yang lucu, seperti bermain bola-bola benang, mengacak-acak makanan, makan bersama dengan Kai yang menyuapinya, sampai tidur mendengkur bersama Kai, membuat Kai benar-benar merasa bahagia dan terhibur. Sampai pada suatu hari, Kai melihat sendiri Liu yang ingin menyebrang ditabrak oleh mobil dan mobil itu kabur. Bukan main sedihnya Kai. Ia menangis sambil memeluk Liu teman bermainnya dari kecil. Teman yang tingkahnya lucu dan menggemaskan, teman yang selalu menghiburnya, dan juga teman yang selalu mendengarkan keluh kesahnya, kini sudah tiada. Sejak saat itu, Kai sering murung sambil memikirkan Liu. Tapi, ia tak bisa terus begitu. Ia pun berinisiatif tidak ingin memelihara hewan lagi, karena kesedihan ditinggalkan hewan peliharaan betul-betul membuat terpukul. Semenjak itu juga, Kai jadi tidak menyukai hewan peliharaan.

"Kai... Kau adalah orang yang baik," ucap Kaiyu. "Setelah aku meminta pada Tuhan ingin terus melihatmu, aku yang sudah menjadi roh selalu memperhatikanmu. Hingga suatu saat, Kuroto menembakkan pistolnya ke arahmu. Aku langsung menghadangnya. Dan entah kenapa aku malah jadi boneka." Liu lalu tertawa kecil.

Kai pun tak bisa menahan air matanya. "Apa?? Jadi kau ..."

"Benar, Kai." Kaiyu melanjutkan. "Tapi entah kenapa, tembakkan kedua Kuroto membuatku menjadi monster. Maafkan aku ya, Kai..." Ia kemudian mengeong-ngeong lemah.

Tak lama, tubuh Kaiyu bercahaya. Ia terbang dari pangkuan Kai lalu menggesek-gesekkan kepalanya ke pipi Kai.

"Selamat tinggal, Kai. Aku bahagia bisa mengenalmu," ucap Kaiyu, sebelum akhirnya terbang ke langit dan menghilang.

Bukan main sedihnya Kai saat itu. Tapi, ia juga senang, karena bisa bertemu bahkan bisa berbicara langsung dengan kucing kesayangannya.

"Kai!!!" Yui tiba-tiba datang.

Kai menengok ke arah kanan, arah datangnya Yui.

"Mana Kaiyu? Dan Kuroto kulihat sudah mati, dia menghilang," ucap Yui.

"Kaiyu sudah tenang dan bahagia." Kai tersenyum.

"Hah?? Maksudmu??"

"Dia sudah kembali ke tempat asalnya," jawab Kai.

"Tempat asalnya?? Dimana??"

"Aku pun tak tahu. Yang jelas, dia sudah pergi dengan tenang."

Yui menunduk. Ia tak bisa menahan kesedihannya dan menangis. "Kaiyu... Aku sangat menyayangimu..."

Kai memegang kedua bahu Yui. "Sudahlah... Biarkan dia pergi."

Yui mengangguk lemah.

Pada waktu yang hampir berdekatan, Riderphone Kai dan Yui bergetar dan mengeluarkan suara 'TRING', lalu memunculkan tulisan:

'Dunia sudah kembali normal. Terimakasih atas partisipasinya!'

Kai dan Yui yang melihat layar Riderphone tersenyum, kemudian berjalan sambil bergandengan tangan.