Di sebuah rumah sakit terlihat seorang gadis kecil berumur 3 tahun bernama Fathia terbaring di temani kedua orang tuanya sang istri yang bernama Hanan dan suaminya bernama Umar Barkah sedang menangis melihat kondisi anaknya, kehidupan keluarga mereka yang saat ini sedang sulit pun dan ditambah perekonomian di negara tersebut pun sedang kacau.
" ayah, sekarang gimana kita butuh biaya buat bayar berobatnya anak kita Fathia sudah lama harus di operasi"
sambil menangis berkata Hanan pada suaminya berharap suaminya mendapat uang untuk membayar pengobatan anaknya.
"aku bakal nyari pinjaman dulu sekarang"
Umar dengan hati yang sangat sedih pergi untuk mencari pinjaman mendatangi sodara terdekatnya dan tetangganya namun tidak ada yang membantu karna keadaan perekonomian mereka pun sedang sulit, kesedihan bercampur putus asa dalam hatinya tidak bisa membendung air matanya, Umar yang seorang nelayan kecil menghampiri perahunya.
"ya Allah, beri saya jalan keluar beri saya pertolongan, selamatkan anak saya walau pun harus saya yang berkorban"
di tempat lain orang - orang sedang melihat siarang TV sedang ada pemberitaan akan ada badai melanda daerah tersebut.
umar dengan perahunya berlayar kelaut di tengah laut Umar menirunkan pancing- pancingnya berjam2 dia menunggu namun belum ada ikan yang memakan umpan, terlihat di kejauhan badai mendekati perahu Umar dia segera menarik pancing- pancingnya bermaksud memindahkan perahunya, hujan mulai turun namun ketika dia mau menyalaka motor perahunya tidak mau menyala.
"Astagfirullah ya Allah, kenapa gak mau nyala ini"
dengan susah payah dia menyalakan mesinnya sambil di guyur hujan deras beserta angin yang kencang dia pun panik jangkar kapalnya mulai terseret arus air yang makin kencang membawa ketengah laut posisi perahu yg mulai tidak setabil dan menukik ke bawah, dengan sigap Umar pun memotong tali jangkarnya agar perahunya tidak terbalik.
namun perahunya yg tidak bisa jalan terbawa ke tengah badai terlihat tornado raksasa dengan kilatan petir.
di dasar laut terjadi pergerakan lempengan bumi membuat patahan lempengan bumi yang menimbulkan gempa besar di darat.
" keluar, keluar, keluar, ada gempa"
orang- orang di tengah hujan badai berlarian keluar rumah terlihat kekacauan terjadi di daerah itu, saat gempa Hanan memilih tidak keluar rumah sakit tetap menemani Fathia yg terbaring di kasur, memeluk anaknya itu.
kembali di tengah laut terlihat perahu Umar mulai tersered ketengah badai dan tiba-tiba air laut seperti air terjun jatuh tersedot kedasar laut menciptakan pusaran besar Umar pun tersedot dan terjatuh ke tengah pusaran air dan tornado itu bersatu dengan pusaran air sambaran petir masuk ke lubang itu dan menyambar kesegala penjuru umar yg terjatuh dan tersedot kepusaran air hingga masuk k patahan lempengan bumi terjatuh hingga ratusan kilo meter dengan kecepatan jatuh dengan tarikan garavitasi bumi yg makin dalam makin kuat Umar bergerak sangat cepat di dorong tornado dan sambaran petir itu pun sampai pada Umar hingga tubuh umar bercerai berai sampai molekulnya terpisah seperti debu dengan cepat air pun menutup dan tornado pun lewat dari titik itu, terjadi gelombang besar tsunami terbentuk di tengah laut.
semua kekacaun tersebut sirna terlihat tempat berbeda diatas bukit sebuah kilatan terjadi tiba- tiba menarik perhatian seseorang dengan temanya.
"apa itu di atas bukit, ada kilatan"
bertanya dan kaget penghuni tempat itu laki-laki bernama Sowoz bersama Friwuzli sesosok yg bukan manusia terlihat tubuh bagian atas dari perut hingga kepala seperti laki laki manusia biasa dan kakinya seperti keledai dia bangsa jin yang menempati tempat itu.
"ayo kita liat apa itu, mungkin itu terjadi lagi!!"
Friwuzli dengan hati berdebar dan penasaran berkata sambil mengajak sowoz dia seorang manusia biasa terlihat wajahnya seperti orang timur tengah dan perawakan yang tinggi.
di atas bukit percikan kilat kecil dan sesuatu seperti asap itu molekul tubuh Umar yang tercerai berai mulai berkumpul kembali dan membentuk tubuh nya kembali secara utuh, Umar pun pingsan di atas bukit karna tubuhnya belum setabil.
ketika sowoz dan friwuzli tiba di atas bukit terlihat oleh meraka Umar yang sudah tergeletak di tanah mencoba menolong dan membawa Umar ketempat mereka beristirahat.
Umar pun membuka mata dan kedapati bangun di sebuah tenda dan keluar di luar tenda Sowoz dan Friwuzli sedang duduk menunggu Umar.
" sudah bangun ia, sukur kamu tidak apa"
berkata sowoz kepada umar.
umar melihat kedua org itu namun umar teralihkan pandanganya pada Sowoz yang berkaki seperti hewan, dan kaget bertanya.
" aku dimana? siapa kalian? apa aku sudah meninggal? kenapa ada makhluk seperti mu?"
Friwuzli sedikit tertawa dan berkata pada umar.
" hahaha, kamu pasti kaget liat saya memang saya bukan manusia tapi kamu masih di dunia cuma ini dunia kami para jin"
sowoz pun ikut menjelaskan kepada umar yang terlihat masih kebingungan.
"boleh bertanya siapa nama kamu dan kenapa kamu bisa mengalami dimension travel ke langit lapis ke dua atau dunia para jin?"
umar pun memperkenalkan diri dan menceritakan apa yang di alami musibah yang terjadi pada dirinya kepada Sowoz dan Friwuzli.
"dengar penjelasan saya Umar, kamu jangan panik kamu belum meninggal hanya musibah yang kamu alami menyeret kamu ke dimension travel, saya juga mengalami itu dulu"
Sowoz menceritakan siapa dirinya dan kenapa juga bisa sama mengalami dimension travel.
"saya umat nabi Musa, ketika nabi musa meninggal negara kami mengalami kekacauan orang - orang mulai kembali ke jalan yang salah pengikut nabi Musa banyak yang di bunuh sehingga kami berjumlah 70 orang mencoba pergi dari negara itu, kami berjalan cukup jauh dari sana sampai kesebuah pegunungan kami mencoba beristirahat di dalam goa yang ada di gunung tersebut, namun secara tiba2 ada gempa besar terjadi kami pun yg panik mencoba lari keluar di dalam goa tersebut namun ketika berlari tanah d bawah kami seperti roboh membuat kami semua terjatuh ke dasar bumi kami tidak tau jatuh berapa lama namun kami jatuh sangat lama saya pun tidur dan sadar masih dalam keadaan jatuh terus seperti itu sampai terasa badan saya seperti tertarik oleh kekuatan yg sangat kuat dan seperti tertekan kedalam dasar laut dan ketika sadar saya sudah disini"
Friwuzli pun berkata pada umar ada beberapa orang yang mengalami dimension travel secara tidak sengaja dan ada pula mereka yang di beri mukjijat bisa melakukan dimension travel secara sengaja.
" saya sedang melakukan perjalanan menuju pulang ke negri saya Sabba melihat fenomena seperti kamu Umar namun di berbagai titik didunia ini kebetulan saya menemukan Sowoz dan kasihan kepadanya karna disini pasti sulit menjalani hidup tidak seperti di dunia kalian, karna negara kami termasuk dengan yang menyukai manusia dan bahkan bersahabat karna ratu kami ratu Bilqis istri dari nabi kalian Sulaiman"
tapi kegelisahan tidak bisa terhenti dalam hati Umar karna anak istrinya menunggu dia pulang sehingga Umar pun bertanya kepada Sowoz dan friwuzli bagaimana cara kembali ke dunianya.
" tapi saya tidak bisa tenang karna keluarga saya menunggu saya pulang dan mereka membutuhkan saya terutama anak saya yang sedang sakit, bagaimana saya bisa kembali ke dunia saya?"
Umar sambil neneteskan air mata menceritakan kegundahanya.
Sowoz pun menjawab pertanyaan umar.
" dulu ada beberapa nabi yang bisa kesini dan kembali kedunianya, saya juga dengar dari cerita nenek saya yang pada saat itu menyaksikan kedatangan mereka nenek saya bilang nabi zulkarnain pernah kesini dengan artefak khusus dan nabi sulaiman dengan tekhnologinya"
sowoz menceritakan dia juga sedang mencari artefak dan tekhnologi tersebut dengan ikut mencari informasi di negri sabba yang dituju oleh Friwuzli.
" karna itu saya ikut dengan Friwuzli menuju Sabba, saya juga ingin kembali, tp sepertinya zaman sudah berubah bagaimana zaman sekarang Umar?"
umar pun menjawab nabi zaman nabi musa sudah ribuan taun terlewat sekarang sudah zaman moderen dan heran kenapa sowoz seperti org yang berusia hampir sama denganya di umur 30 tahun.
"ini sudah zaman moderen, sedangkan zaman nabi musa itu sudah ribuan taun, tp bagaimana kamu seorang manusia bisa hidup ribuan taun disini sowoz dan kamu seperti terlihat masih seumuran dengan aku?"
mereka semua kebingungan apa yg terjadi sebenarnya dan bagaimana fenomena tersebut dan friwuzli menyimpulkan.
" sepertinya waktu yg ada di dunia kalian tidak berlaku disni atau berjalan sangat lambat dan kita bergerak sangat cepat saat ini atau bisa ada perbandingan waktu satu hari disini 100 atau 1000 tahun di dunia kalian "
saat perbincangan mereka terus berlanjut terlihat disebuah istana sesosok jin sedang duduk dalam singgasana megah dan ornamen mewah dengan pakaian yang penuh perhiasan yang tidak ada di dunia manusia, di kelilingi wanita dan laki laki bangsa jin. datang seorang mendatangi raja yang bernama Saftradafus membawa laporan telah melihat kilatan dari sebuah bukit yang mungkin itu fenomena dimension travel.
" tuan ku, saya membawa kabar saya melihat kilatan beserta asap seperti fenomena dimension travel, tapi pas saya tiba di bukit itu saya tidak menemukan apa2 hanya puing-puing bersama ikan di dunia langit pertama tapi saya menemukan jekak bekas manusia"
dengan marah sang raja mengeluarkan api di tubuhnya seperti terlihat terbakar seluruh tubuhnya.
" bodoh, cari manusia itu lenyapkan dan para tentara ikut cari manusia itu, dunia kita bisa kacau kalau mereka ada yang tau dunia kita dan bisa masuk ke dunia kita, mereka makhluk rendah bodoh pasti melakukan hal hal tolol kalau bisa masuk kedunia kita"
tentara jin negara itu dengan sigap berterbangan menuju lokasi Umar.
di tempat umar dan yang lainya ketika mereka melanjutkan obrolan mereka friwuzli menjelaskan pencarian dan perjalanan mereka tidak akan mudah karna dunia jin berbeda dengan dunia manusia.
" tapi pejalanan kita tidak mudah disini luar dunia kami berkali kali lipat lebih besar dari pada dunia manusia, dan bangsa jin pun ada yang suka dan tidak suka kepada manusia bahkan ada beberapa kerajaan kalau ada manusia yang terseret kesini mereka langsung membunuhnya"
dengan kegelisahan yang dirasakan umar atas kejadian yang menimpanya ditambah rintangan yang akan dia hadapi di dunia jin menambah rasa putus asa umar.
" ya Allah kemalangan apa lagi yang bakal saya hadapi, saya bukan orang hebat atau orang soleh yang bisa lewati ujian ini"
namun Sowoz mencoba menenangkan dan menyakin kan umar di tengah keluh tangisnya itu.
" umar tenang lah kamu masih ada harapan kalau perkiraan saya benar mungkin belum terjadi apa2 atau terlihat berhenti sekarang ini di dunia kita, kamu masih bisa pulang, dan menemui keluarga mu entah berapa lama perjalanan yg saya lalui bersama Friwuzli saat ini saya merasa sudah lama berjalan"
namun Umar memiliki khawatiran lain dan berkata pada Sowoz.
" namun bagaimana kalau sebaliknya kalau saya bisa pulang nanti justru zaman sudah berubah dan keluarga saya sudah tidak ada lagi kamu saja disini hidup seperti beberapa taun namun di dunia nyata sudah ribuan taun"
Sowoz pun terdiam dan memang mungkin saja yang di katakan Umar benar, saat itu Friwuzli berkata untuk tetap meyakin kan mereka dalam ke galauan.
" kita tetap harus berusaha karna itu kewajiban kita biar Allah yg menentukan hasilnya, pasti ada sesuatu yg kita tidak tau tapi Allah mengetahuinya"
di tengah obrolan itu hujan bola api serta kilat menyambar tempat mereka tentara raja jin Saftradafus menyerang mereka dengan kekuatan jin yang hebat meraka terbang di atas tempat Umar dan yang diam sambil menyerang mereka bertiga, Friwuzli yang seorang jin pun langsung mengeluarkan api di kakinya dan terbang membawa Umar dan Sowoz menghindari serangan tentara jin raja Saftradafus masuk kehutan yang lebat dan jurang2 yg terjal dengan kecepatan tinggi mencoba mengecoh tentara jin itu.
"kita harus kabur dari mereka, kita bisa mati kalau tertangkap"
dalam pengejaran itu friwuzli dengan kekuatan yang dia punya berhasil lolos dengan membawa Umar dan sowoz bersembunyi dalam hutan.
"untung saja kita bisa lolos dari mereka"
" siapa mereka? kenapa mereka menyerang kita secara tiba- tiba?"
" mereka itu tentara jin dari sebuah kerajaan mungkin dari lokasi kita sekarang ini ada di wilayah raja saftradafus, salah satu kerajaan yang tidak mau ada manusia kesini"
mereka masih terkejut dan takut dengan serangan terjadi.
para tentara jin pun masih mencari mereka bertiga di tengah hutan.
" kita harus temukan dan habisi mereka, lalu siapa yang membantu manusia itu?"
" saya rasa dia jin dari negri sabba karna hanya mereka yang masih baik terhadap manusia"
" penghianat bangsa jin kenapa mereka mau tunduk dengan makhluk lemah seperti manusia"
kekesalan para tentara jin karna gagal menghabisi mereka bertiga.
ditempat Umar dan yang lain sembunyi Umar bertanya pada Friwuzli.
"bagaimana kalian bisa terbang dan mengeluarkan api, apa itu bisa di pelajari?"
" jin itu diciptakan dari api bukan molekul padat seperti manusia jadi tubuh kami ringan, kami mengeluarkan api karna bisa mengontrol molekul dalam tubuh kami, semakin cepat kita menggerakan molekulnya semakin besar api yang di buat karna itu kita bisa terbang, kalau kamu bisa menggerakan molekul dalam tubuh kamu juga bisa mengeluarkan api bahkan listrik hanya saja tubuh kalian pasti terbakar"
" kalau saja kita seperti para jin mungkin perjalanan kita menjadi cepat"
" kalian liat sendiri jin itu terbang kalau kita terbang di langit sangat mudah terlihat oleh mereka"
" jadi kita harus cari jalan yang aman untuk menghindari mereka dan berapa jauh menuju negri sabba?"
" kabar baiknya setelah kita melewati kawasan negri ini itu kita sudah masuk negri sabba tapi kabar buruknya jarak paling dekat itu harus melewati kerajaan Dalsa kota dan istana raja Saftradafus tinggal kalau kita memutar kita harus menempuh jarak satu tahun dengan terbang"
di dalam istana terlihat raja Saftradafus mengambil sebuah benda misterius dia memegang sebuah logam dan logamnya pun meleleh dengan hanya menyentuhnya, sambil membawa benda tersebut raja Saftradafus berjalan menuju ruangan dimana para petinggi kerajaan itu berkumpul.
" ini sudah waktunya!! saya akan mengurung negri sabba dengan artefak ini kita bangun kubah yang mengurung seluruh kerajaan itu agar tidak ada lagi bangsa jin yang membela manusia"
raja berkata dengan wajah yang penuh ambisi kepada para petinggi kerajaanya, dan salah satu petingginya memberi pendapat dengan apa yang akan di lakukan raja Saftradafus.
" kita butuh logam mulia yang sangat banyak tuan ku, selain itu mereka pun pasti melawan ketika tau mereka akan d kurung, ini bisa membuat perang besar antara kerajaan kita dengan kerajaan sabba"
" sulaiman sudah tidak ada!! tidak ada lagi manusia yang bisa menundukan bangsa jin, kita saat ini jadi makhluk paling kuat di dunia, sabba memang memiliki teknologi sulaiman yg di tinggalkan tp kita memegang artefak zulkarnain yg dulu di pakai untuk membuat tembok yajud majud"
berangkat lah bala tentara kerajaan salda dalam jumlah besar di temani beberapa jendral tentara nya ke tempat Zasasa penjara Samiri. Terlihat sebuah pulau di tengah laut yang tampak ular ular raksasa berkeliaran di pulau itu, di puncak gunung pulau itu berdiri Zasasa sesosok makhluk tinggi besar berbulu lebat berwarna putih dengan wajah yang sangat mengintimidasi, tentara dan jendral kerajaan salda pun mendekat mencoba berbicara kepada Zasasa.
"Salam Zasasa, saya beserta utusan raja Saftradafus meminta untuk mengangkut logam mulia yang ada di pulau ini"
"kalian tau logam disini untuk apa? kalian mau apa dengan logan ini? selama ribuan taun saya menempa logam ini untuk membuat rantai yang membelenggu Samiri, dia bahkan bisa menghancurkan logam itu jadi saya harus terus membuat rantai baru"
" kami tau hal itu tapi perintah raja kami mutlak, jadi sebelum mendapatkan logam itu kami tidak akan bisa kembali"
"pergi lah temui raja kalian, saya tidak akan pernah mengijinkan itu saya akan terus menjaga nya walau pun harus bertempur dengan kalian semua, Pergi!!!"
" sudah di putuskan, ini jalan yang memang harus di tempuh. Serang!!!!!!"
Tentara kerajaan salda mulai menyerang, Zasasa merespon dengan raungan yang sangat keras dan terlihat mata menyala disertai kilatan dalam tubuhnya menggetarkan seisi pulau, ular - ular raksasa beserta hewan lain yang berada disana pun merespon raungan Zasasa bergerak sangat cepat ketempat Zasasa dan menyerang tentara salda yang membuat barisan tentara salda buyar, namun beberapa jendral keraan salda masih bisa menghalau serangan ular - ular dan hewan tersebut, zasasa menggeram dan melompat membawa palu besar menyala merah seperti terbakar menyerang juga, pertempuran dasyat pun terjadi di darat atau pun di langitnya. api serta kilatan petir menghujami kesegala arah dari pulau itu, beberapa jendral mencoba menyerang Zasasa secara bersamaan menembakan api juga petir ke arah Zasasa namun semua masih bisa di tahan oleh Zasasa, malah dia bisa memberi perlawanan kebeberapa jendral yang terkena tumbukan palunya itu, pertarungan yang inten pun terus berlanjut melihat kondisi yang kacau tambah kekuatan penjaga pulau itu sangat kuat terutama Zasasa, salah satu jendral pergi ke tempat penjara Samiri.
" Zasasa!!! lihat kesini saya akan bebaskan Samiri kalau kamu tidak berhenti!!!!"
pandangan Zasasa lansung teralihkan saat bertarung oleh teriakan salah satu jendral tersebut, terlihat jendral tersebut di tanganya terdapat artefak zulkarnain.
" apa yang bakal kau lakukan bodoh!!! tindakan mu bisa menghancurkan dunia"
" berhentilah melawan saya tidak akan main main kalau kamu melawan"
Zasasa berlari kencang kearah jendral tersebut, namun jendral tersebut melelehkan salah satu jeruji penjara tersebut, membuat Zasasa berhenti dan tersungkur.
" hentikan itu, apa mau kalian jangan lakukan itu"
"tahan Zasasa ikat dia sekarang, jangan sampai dia mengamuk lagi"
tentara Salda langsung menahanya dan mengikat Zasasa yang sudah menyerah. terdengar di balik jeruji suara tertawa keras yang membuat gentar seluruh isi pulau beserta tentara salda.
"Hahaha.. hahaha.. hahahaha.. lepaskan segera saya hahaha... haaahahaha.."
bahkan Zasasa pun terkejut karna dia sudah lama tidak mendengar suara Samiri semua yang ada disana seolah terpaku mendengar suara tersebut.
selang berberapa saat setelah mereka mendengar suaranya Samiri para tentara mulai mengangkut logam itu untuk di bawa ke negri Salda, saat kesibukan mereka Zasasa melakukan percakapan dengan tentara dalsa memperingat kan mereka atas tindakanya.
" kalian sudah tau kengerian seperti apa, yang akan kalian hadapi atas perbuatan kalian"
" setelah urusan kami selesai kami akan kesini lagi mungkin kami akan mengurung pulau ini sepenuhnya"
"kalian benar- benar jahil, keegoisan kalian hanya menggiring pada kehancuran kalian sendiri"
"dengar Zasasa kami juga hanya menjalankan perintah raja kami, dan ini pun untuk menjaga dunia kita dari manusia, kami pernah di tundukan manusia, jangan sampai itu terjadi kembali"
"kalian selalu menganggap diri kalian paling hebat di dunia ini, hanya karna kalian punya kekuatan, tp kesombongan kalian bisa di kalah dengan sesuatu yang kalian anggap lemah"
"karna itu raja kami mencegah itu, agar kami tetap tidak terkalahkan apa lagi manusia"
" kalian memiliki pemikiran sendiri, jg memiliki hati yang tidak di miliki raja kalian, tindakan kalian sekarang kalian mencerminkan seperti alat bukan makhluk yang hidup, seharusnya kalian menolak keputusan raja kalian yang salah"
"kami di beri kemakmuran kalau kami menentang raja kami bisa celaka"
"yang menentukan bahagia dan sengsara bukan seorang raja tapi pilihan kalian kebahagian kalian hanya kamuplase satiap kesalahan pasti menggiring pada kesengsaraan"
tentara salda pun setelah mengumpulkan logam yang sangat banyak mengangkut semua ke kerajaanya dan meninggalkan pulau Zasasa.
Di tempat Umar dan yang lain saat berjalan mereka menemukan sebuah bangunan yang sudah rusak seperti sudah lama di tinggalkan mereka pun mencoba masuk dan memeriksa tempat itu.
" lihat sowoz itu ada bangunan tua kita periksa siapa tau kita bisa istirahat disana"
" tunggu Friwuzli bagaimana kalau tempat itu ada yang menempati"
" kita periksa saja dulu kalau ada penghininya kita minta ijin untuk istirahat dsna malam ini"
" saya jd teringat rumah bagaimana kabar istri jg anak saya"
"mereka pasti baik baik saja usaha kamu saat ini mungkin akan jd bunga disana"
"ayo kita periksa dulu kesana di luar pun sangat bahaya saat ini kita tidak punya banyak pilihan"
masuk lah mereka bertiga ke dalam gubuk setelah mereka memanggil dan memeriksa ternya gubuk itu kosong stelah memeriksa Umar mendengar ada suara air menetes tapi suara tetesan air itu pas berada di bawah dia berdiri.
" sowoz!! Friwuzli!! saya mendengar suara air di bawah saya apa kita periksa sepertinya ada yg kosong di bawah sini"
"ayo kita periksa"
mereka pun menggali tanah lantai itu dan ternyata ada pintu mengarah ke sebuah ruangan mereka bertiga pun masuk keruangan tersebut.
" apa ini seperti tempat tinggal manusia ada buku juga barang- barang manusia"
" coba kita periksa siapa tau ada hal yang bisa membantu"
" inii... buku dari negri kami"
sowoz saat itu langsung terharu melihat ada buku dari negrinya yang mungkin sebelumnya itu orang2 dari rombonganya yg tersered ke dimension travel bersamanya.
"tapi kemana sodara - sodara kamu pergi sowoz"
"coba baca buku- buku disini apa ada sebuah catatan atau petunjuk"
"saya menemukan kertas ini dalam kotak terpisah coba liat ini Sowoz"
" disini tertulis, mereka mencari sodara sodara kami yang terpisah setelah kejadian itu, tapi mereka tidak bisa tenang karna beberapa dari mereka tertangkap oleh para jin"
" mungkin teman kamu di tahan di kerajaan dalsa"
" tapi tidak menutup kemungkinan mereka sudah di habisi"
"sekian lama mencari sodara - sodaraku ada secercah harapan menemukan mereka kita tidak tau mereka masih ada atau engganya resiko sangat besar kalau pun harus kesana"
" apa kita tidak bisa secra sembunyi-sembunyi masuk ke wilayah mereka"
" mungkin ini bisa di pakai caranya tp saya tidak tau apa yg bakal terjadi pada kalian"
" bagaimana caranya?"
" tapi resikonya besar mungkin kalian jg bisa di habisi langsung"
"memang apa rencananya?"
"kalian menyerahkan diri terus kalian pasti di bawa ke tempat dimana sodara- sodara mu di tahan sudah itu saya akan menyelinap membebaskan kalian"
"tapi resikonya juga besar mungkin kita bisa tertangkap lagi setelah bisa membebaskan diri atau sebelum di bawa ke tempat tahanan kita bisa saja di habisi langsung"
" pencapain besar pasti memiliki resiko besar"
Di perbatasan kota sabba dan salda warga sabba yang akan menginfokan berita yang tersebar di negara salda menemui tentara sabba.
"tolong dengarkan saya sampaikan kepada orang kerajaan, saya mendengar berita di wilayah kerajaan salda ada dua orang manusia dan jin yang sedang mereka kejar kalau sampai tertangkap mareka pasti celaka"
" sungguh!! ini gawat baik lah saya akan laporkan berita ini"
" iia saya tidak akan berbohong, terimakasih sudah mau membantu"
berjalan tentara sabba itu ke dalam istana menghampiri sang ratu, disana terlihat sesosok ratu yang sangat cantik di selimuti cahaya yang halus.
"Salam, sang ratu saya ingin menyampaikan informasi dari seorang pengembara yang kebetulan ada di negara tetangga kita dalsa"
" berita apa yang kamu bawa"
" ada dua orang manusia dan satu bangsa jin yang di kejar tentara dalsa "
" gawat dimana posisi mereka sekarang?"
" tidak ada info soal lokasinya ratu"
sang ratu memanggil salah satu jendral .
" kalau begitu kirim utusan ke negara dalsa agar mereka melepas manusia itu kita akan mengambil mereka dan kita akan memberi hadiah untuk kerajan dalsa"
" saya mengerti sang ratu, kita akan berangkat ke negri dalsa sekarang"
"kalau negosiasi gagal kita haus membawa para ahli untuk mencari informasi tentang manusia itu dimana dan menyelamatkan mereka secara diam-diam"
" baik ratu, sesuai intruksi dari ratu kami akan berangkat"
di dalam istana ada dua orang remaja manusia terlihat berjalan menghampiri sang ratu.
" maap ratu, apa itu sodara- sodara kami?"
" saya pun belum tau tapi besar kemungkinan itu dari rombongan kalian kita tunggu informasinya"
dengan wajah yang melas mereka berharap cemas mendengar berita itu.
terlihat di langit utusan negri sabba terbang menuju istana kerajaan dalsa, sesampainya di istana dalsa mereka berbicara kepada penjaga disana.
" Salam, saya utusan ratu sabba ingin bertemu dengan raja Saftradafus"
"tunggu akan saya sampaikan pada raja"
setelah beberapa saat merekapun di ijinkan masuk kedalam istana dan menemui raja Saftradafus.
" Salam sang raja, mohon maap sebelumnya kami mengganggu, saya membawa peasan dari ratu kami"
" pesan apa yang kalian bawa"
"sang ratu meminta agar raja melepas manusia yang kalian kejar dan menyerahkan mereka pada kami sebagai gantinya kami akan memberikan hadian untuk anda"
"ini pelanggaran kami tidak mengijinkan manusia menginjak wilayah kami mereka harus menerima hukuman negara kami"
"tolong lah tuan pertimbangkan lagi keputusan tuan"
"ratu kalian kenapa! sudah lama kan kalian tidak ada lagi hubungan dengan manusia kenapa kalian ingin menyelamatkanya?"
" walau pun raja sulaiman sudah meninggal tp kami tetap memegang perinsif tidak akan memulai permusuhan dengan manusia"
"kalian naif padahal tidak ada lagi yang akan menundukan kita, tapi malah seperti makhluk lemah"
"sampaikan pada ratu kalian kami menolak selama ada manusia di wilayah kami itu akan kami tangkap dan basmi"
"kami mohon pamit, terima kasih atas waktunya sang raja"
sang utusan ratu pun pergi dari istana raja dalsa, di luar istana jendral kerajaan sabba memberi perintah kepada tentara jin khusus untuk menyusup ke negara dalsa dan mencoba menolong Umar dan yang lain.