Chereads / Kamen Rider Decade: Bloodline / Chapter 4 - Chapter 4: Selamat Tinggal, Hana

Chapter 4 - Chapter 4: Selamat Tinggal, Hana

Hana mengangkat kepalanya. Dan ternyata, laki-laki itu adalah Tsujiro.

"Ada apa, Hana? Kenapa kau murung?" tanya Tsujiro lembut.

"Tidak jijik kah kau kepadaku??" Hana balik bertanya.

Tsujiro mengangkat alisnya. "Kau ini bicara apa? Mana mungkin aku jijik denganmu."

"Benarkah??" tanya Hana lirih.

"Apa aku terlihat bercanda??"

Mendengarnya, Hana berdiri sambil terisak, menghampiri Tsujiro dan langsung memeluknya. Tangisannya pun pecah seketika.

"Cuma kau. Cuma kau saja yang mau menerimakuu..."

"Tentu saja! Kau itu tunanganku," ucap Tsujiro. Tapi tiba-tiba dahinya mengernyit. Dengan perlahan ia melepas pelukan Hana kemudian menatapnya dan menyeka air mata gadis itu dengan lembut. Setelah itu ia memegang pundak gadis tersebut. "Hana... Bisa kau ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?"

Hana mengangguk pelan. Dan mereka pun duduk di bangku tempat Hana duduk tadi dan Hana menceritakan kejadian pahit dari pagi tadi hingga sesaat sebelum Tsujiro datang. Hana kebingungan, kenapa semua orang sahabatnya, Sakura, menolaknya? Tapi, kenapa Tsujiro tidak menolaknya?

Tsujiro yang mendengar cerita Hana juga bingung kenapa bisa seperti itu. Saat itu, tiba-tiba, Tsukasa muncul di depan mereka.

"Itu semua ulah Deadman baru, Angelic Deadman," ucap Tsukasa sambil mendekati mereka.

"Ayah??" ucap Tsujiro.

Hana memutar matanya ke arah Tsujiro yang ada disampingnya. "Dia ayahmu?"

Tsujiro mengangguk.

"Kupikir Deadman sudah tidak ada. Ternyata ada yang baru." Hana kemudian menghela napas.

"Tsujiro, ceritakan apa yang telah terjadi pada dunia kita dan dunia kekasihmu!" perintah Tsukasa.

Tsujiro mengangguk lalu menceritakan tentang dunianya pada Hana. Tsujiro adalah seorang Kamen Rider penerus ayahnya bernama Kamen Rider Decade. Saat ini, dunianya dan dunia Hana tengah menyatu serta menciptakan sejarah baru. Tsujiro memiliki misi mencari 'Spirit Crystal' agar dunia kembali terpisah. Cuma mereka yang memiliki status Kamen Rider yang kesadarannya tidak terpengaruh oleh sejarah baru yang tercipta. Hana tersentak. Ia tidak mau berpisah dengan orang yang sangat ia cintai. Tsujiro sebenarnya juga sama. Hanya saja, Tsujiro sudah menguatkan dirinya.

Setelah itu, Tsukasa memberitahu kenapa semua orang membenci dan menolak Hana. Tadi malam Tsukasa sempat melihat Angelic Deadman menciptakan hujan buatan dengan kekuatannya. Hujan tersebut bisa menembus apa saja. Namun, hujan itu tidak membuat basah. Hujan yang berisi sihir tersebut masuk ke dalam tubuh orang di seluruh dunia. Efeknya, orang-orang itu dicuci otaknya oleh Angelic Deadman agar membenci Hana. Tsukasa yang pada saat itu cuma punya satu 'penawar' meminumkannya pada Tsujiro diam-diam selagi Tsujiro tidur. Penawar tersebut Tsukasa dapatkan dari temannya di dunia lain setelah ia bercerita tentang apa yang telah terjadi dengan dunianya. Dan, teman Tsukasa juga bilang, agar sihir tersebut lenyap, seseorang harus bernyanyi setulus hati dengan mic yang dibuat oleh teman Tsukasa itu. Jika bernyanyi dengan mic tersebut, suaranya bisa terdengar ke seluruh dunia. Tsujiro manggut-manggut mendengarnya. Ia pun mengajak Hana ke atas gedung yang sepi. Disana, Hana pun bernyanyi lagu yang ia nyanyikan di cafe kemarin, Riot In Bloom.

Meski hanya mic, tapi suara Hana terdengar keras seperti menggunakan speaker. Perlahan, orang-orang yang terkena sihir Angelic Deadman terlepas dari pengaruh sihirnya. Mereka yang telah tersadar terkejut mendengar suara Hana yang entah datang darimana. Dari mulai Jepang, China, Korea, Amerika, sampai Jerman, semuanya sadar dan akhirnya mengelu-elukan sang Goddess Singer. Tak sedikit dari mereka ikut bernyanyi. Orang-orang seperti pembawa acara dan berita berbondong-bondong mengabadikan fenomena ini.

Tak lama, Hana selesai bernyanyi. Semua telah kembali normal.

Tiba-tiba, Worldphone milik Tsujiro menyala dan memunculkan tulisan 'Spirit Crystal terdeksi', yang berarti Spirit Ball berada tidak jauh dari sini. Setelah pamit pada Hana, Tsujiro pun pergi mencari dimana Spirit Crystall itu berada.

=***=

"Ikki, dia begitu kuat!" ucap sesosok Kamen Rider berarmor hitam-merah muda dengan helm seperti kepala 'dinosaurus'. Namanya 'Kamen Rider Vice'.

Kamen Rider yang ada disampingnya mengangguk. Rider ini juga bermotif dinosaurus. Bedanya ia memiliki mata majemuk merah dan bagian mulut seperti gerigi tajam dengan armor dominan merah muda dan biru. Dia adalah 'Kamen Rider Revi'. Dia dan Vice adalah rekan dengan julukan 'Kamen Rider Revice'.

Saat ini, Kamen Rider Revice tengah berhadapan dengan sesosok monster wanita berwarna dominan hitam, oranye, dan hijau, dengan kepala warna putih bertanduk empat yang kedua tanduk lagi membentuk lingkaran. Dia adalah Ayame alias Angelic Deadman.

Baru saja Revice berlari untuk menyerang, Angelic Deadman sudah secepat kilat menghantam tubuh mereka. Gerakan Angelic Deadman setara dengan kecepatan cahaya. Setelah Angelic Deadman berhenti, tiba-tiba Whenz dengan sebuah motor berwarna putih dan beberapa aksen magenta bernama 'Machine Decader' berhenti disana dan Tsujiro langsung mengecek Worldphone. Worldphone pun memberi petunjuk kalau Spirit Crystal berada di dalam tubuh Angelic Deadman.

Tsujiro turun dari Machine Decader, lalu menempelkan Decadriver di depan pinggang hingga tali sabuk perak muncul melilik pinggang Tsujiro yang langsung ia tarik gagangnya. Setelah itu, dari Ridebooker, Tsujiro mengambil sebuah kartu bertuliskan 'Kamen Rider Decade'.

"Henshin," ucap Tsujiro dengan nada dingin seraya memasukkan kartu Decade dari atas Decadriver.

"KAMENRIDE!!" Sabuk berbunyi.

Tsujiro pun menekan kedua sisi gagang yang ada di samping Decadriver.

"DECADE!!" Decadriver kembali mengeluarkan suara yang membahana.

Beberapa bayangan sosok 'Rider' langsung muncul yang kemudian menyatu di tubuh Tsujiro. Sesaat kemudian, beberapa 'kartu' berukuran agak besar menancap satu persatu di kepala Tsujiro dan memberikan warna pada bayangan Rider di tubuhnya. Warna tersebut didominasi warna magenta dan sedikit warna putih, sementara matanya besar dan berwarna hijau cerah. Lambang salib menyamping warna putih nampak menghiasi bagian dada yang menjorok ke bahu kiri. Kini, Tsujiro telah berubah menjadi Kamen Rider Decade.

"Hey!" panggil Decade yang ada di belakang Angelic dan Angelic pun langsung menoleh. "Sekarang, lawanlah aku!"

"Siapapun dirimu, hati-hati dengan monster itu!" teriak Revi.

Angelic langsung membungkukkan badannya, sebelum akhirnya menghilang dari pandangan.

Mendadak, Decade terhantam-hantam dari berbagai arah dengan gerakan yang super cepat. Decade pun jatuh tersungkur setelahnya.

"Tcih!" Decade mengambil kartu dari Ridebooker bertuliskan 'Form Ride' dan 'Kuuga Pegassus' bergambar sesosok Rider berwarna hijau dengan bahu sebelah kiri lancip serta helm yang menyerupai kumbang tanduk sedang membawa 'pistol panah' hijau yang bagian depan atas serta bawahnya memiliki tanduk.

"FORM RIDE!" Sabuk Decade mengeluarkan suara rekaman digital begitu ia memasukkan kartu tersebut ke kepala sabuknya.

"KUUGA! PEGASSUS!" Sabuk mengeluarkan suara lagi begitu Decade menggeser gagang sabuk tersebut ke posisi awal.

Seketika, tubuh Decade berubah menjadi Rider hijau yang ada di kartu tadi. Sepucuk pistol panah pun muncul digenggaman tangan kanannya. Yang tidak berubah cuma sabuknya alias Decadriver. Indera-indera Decade langsung menjadi lebih tajam dari sebelumnya. Ia bisa mendengar suara langkah kaki musuhnya yang tengah bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Segera ditariknya tuas di belakang pistolnya. Dan, begitu ia merasa musuh sudah dekat, Decade langsung menekan pelatuk pistolnya hingga memuntahkan anak panah yang dengan segera menancap di tubuh Angelic dan tubuh Angelic pun meledak.

"He-hebat sekali!" ucap Revi terkagum. Setelah itu, ia dan Vice menghampiri Decade.

"Terimakasih sudah membantu," kata Revi yang dibalas anggukan pelan Decade.

Tapi ternyata, Angelic belum mati. Ia masih sanggup berdiri walau butuh perjuangan. Revice dibuat terkejut olehnya.

Dari dalam Ridebooker, beberapa kartu melompat ke tangan Decade yang langsung ia tangkap. Kartu-kartu yang tadinya tidak bergambar mendadak memunculkan gambar serta tulisan sebagai keterangan. Decade menarik gagang Decadriver, sebelum akhirnya memasukkan kartu bertuliskan 'FINAL FORM RIDE REVICE' ke dalam Decadriver.

"FINAL FORM RIDE!"

Setelah itu, Decade menggeser gagang Decadriver ke posisi awal, dan sabuk pun berbunyi, "RE-RE-RE-REVICE!!"

Decade kemudian mundur ke belakang Revice. "Ini akan sedikit geli," ucapnya yang kemudian melakukan gerakan membuka di punggung Revice.

Perlahan, tubuh Revi dan Vice pun membentuk sesuatu lalu bergabung dan akhirnya menjadi robot T-Rex berwarna merah muda yang beberapa bagian tubuhnya tersambung dengan benang yang muncul di tangan Decade.

Decade menggerakkan tangannya kesana kemari. Revice T-Rex pun bergerak sesuai keinginan Decade. Tak mau membuang waktu, Decade menggerakkan Revice T-Rex untung menyerang Angelic.

Serangan demi serangan Revice T-Rex yang berupa cakaran dan tendangan membuat Angelic tidak berkutik. Terakhir, Revice T-Rex menggigit lalu menggoyang-goyangkan tubuh Angelic dan melemparkannya.

Decade mengambil kartu 'FINAL ATTACKRIDE REVICE' kemudian memasukkannya ke dalam slot Decadriver yang sudah digeser gagangnya.

"FINAL ATTACKRIDE!" Decadriver berbunyi.

Decade langsung menggeser gagang Decadriver ke arah semula. Decadriver pun berbunyi, "RE-RE-RE-REVICE!"

Dari mulut Revice T-Rex muncul cahaya yang terus membesar, sebelum akhirnya ia memuntahkan cahaya tersebut ke arah Angelic yang sudah tak sanggup bertarung lagi dan Angelic pun meledak hancur dengan suara ledakan yang begitu nyaring.

Revice T-Rex kembali seperti semula, Revi dan Vice. Mereka berdua dan Decade merasa puas telah memenangkan pertarungan. Setelah itu, Decade menghampiri tempat meledaknya Angelic. Disana ada dua buah kristal berwarna magenta transparan seukuran genggaman tangan orang dewasa. Kristal tersebut memiliki ukiran nomor 4 dan 5. Decade langsung mengambil keduanya dan menempelkan kristal tersebut ke layar Worldphone. Kristal-kristal itu pun terserap ke dalamnya. Lalu, Decade buru-buru pergi ke tempat Natsuki Hana bernyanyi tadi.

Sesampainya di tempat itu...

"Hana...," panggil Tsujiro yang sudah kembali dari wujud Rider ke wujud manusia.

Hana yang sedaritadi melihat pemandangan dari atas gedung menoleh. Tsujiro pun menghampirinya, kemudian langsung menggenggam kedua jemarinya yang membuat wajah Hana memerah.

"Dunia sebentar lagi akan terpisah dan kembali normal. Kuharap, kita bisa bertemu lagi," ucap Tsujiro.

Hana tersentak. Air matanya langsung menetes. "Kuharap juga begitu..."

Dan mereka berdua pun berpelukan.

"Aku sangat mencintaimu, Tsujiro. Jangan pernah melupakanku...," kata Hana dengan isak tangis.

"Ya, aku berjanji," balas Tsujiro yang kemudian tersenyum.

Perlahan, tanpa mereka sadari, tubuh mereka menghilang. Lalu, tanpa mereka sadari juga, dari atas gedung yang lebih tinggi, sesosok Rider tengah memperhatikan mereka. Bentuk Rider itu sangat mirip dengan Decade. Hanya saja, secara keseluruhan tubuhnya berwarna hitam dan kelabu dengan aksen emas. Lensa matanya yang berwarna biru gelap terus menatap Tsujiro dan Hana hingga kedua insan itu menghilang sepenuhnya. Setelah itu, ia berbalik, pergi meninggalkan tempat tersebut.