Chereads / Starry in Eyes / Chapter 2 - 1 day

Chapter 2 - 1 day

Ini adalah harinya.

14, September 2024

Jl. Matram 1 No. 3b

Hari dimana Club Rugby yang memiliki nama "Caby Rugby" yang kini grand opening, dan mengundang beberapa aktris dan aktor serta wartawan yang siap meliput acara pembukaan club ini, tentu saja ada dari pemerintah yang akan mengesahkan pendirian club perorangan ini yang akan bisa mengikuti beberapa perlombaan tingkat club, sekolah, daerah, nasional dan internasional.

Kini Casy sibuk menyambut tamu undangan dan juga beberapa seniornya yang ikut serta mendaftar di clubnya.

"Ini hari yang cerah, keputusan yang tepat membuka club di hari ini."

"Club ini sangat mewah, fasilitas yang lengkap dan lihat! ada beberapa alat praga yang bisa membantu meningkatkan stamina."

"Aku sangat yakin jika Casy seorang Dewi yang memiliki banyak ide cerdas ini."

"Wahhh luas banget ya clubnya, akan ada berapa sesi latihan tiap minggunya?"

"Berapa total pengeluaran untuk membuat club ini? sangat mewah!"

"Ini club olahraga agau club pesta? besar!"

"Aku akan ikut mendaftar dan menjadi langganan sesi latihan."

beberapa orang sudah mulai menyambut Casy dengan ucapan yang sangat manis, tentu saja membuat sang pemilik senang dan bangga. Ia akan memulai berpidato dan mengucapkan beberapa kata.

"Terimakasih untuk semua yang sudah meluangkan waktunya yang berharga untuk hadir keacara pembukaan Club Rugby ini, dan saya sangat amat terharu dengan ucapan dan doa yang kalian berikan kepada saya, semua ini tidak akan terwujud jika tidak ada kalian, club rugby ini akan resmi dibuka hari ini dengan promo opening 50% potongan harga member dan mendapat satu set kebutuhan rugby kalian secara gratis. Saya akan sangat bersyukur jika bisa membantu menambah atlet nasional dari club rugby kami, saya sangat menunggu kerja sama pemerintah dan warga setempat untuk memberikan support untuk club ini. Sekian pembukaan dari saya, maaf atas kekurangan dan kesalahan saya atas penyambutan ini, terimakasih."

tepuk tangan meriah mengisi ruangan acara, suara orang banyak mulai terdengar saling berbincang membicarakan club ini dan bahkan sudah ada beberapa orang yang berbaris untuk pendaftaran sebagai mamber di club ini.

sukses.

itu yang terjadi saat ini, Casy dengan bangganya menghampiri seorang pria yang mengenakan jas abu bergaris.

"Malam tuan Ken, sudah lama tidak bertemu, terimakasih sudah datang dan memberikan beberapa bingkisan." Ucap Casy dengan senyuman manis yang tak hilang dari bibirnya.

"Malam Casy, itu tidak seberapa dengan hari ini, saya yakin kamu akan sukses dengan ini, begabunglah segera ke club sosial ku, kita akan berpesta setiap hari." Ucap Tuan Ken yakin.

Finally, akhirnya Casy diundang secara pribadi masuk club sosial Tuan Ken, yang hanya pengusaha dan selebritis papan atas yang berada didalamya, apakah dia layal masuk kesana? Casy akan menerimanya dan mencobanya.

"Itu hal yang baik, saya akan segera bergabung dan menantikan pestanya." Terima Casy dengan berjabat tangan sebagai simbol kesepakatan.

setelah bercakap dengan beberapa orang, Casy memasuki ruangan pribadinya dan membuka komputer mengecek sudah berapa pendaftar ke club rugbynya, ternyata sudah ada 128 orang. Itu total yang memuaskan bagi grand opening, segera Casy melihat kearah lorong pendaftaran dan matanya langsung terfokus ke arah pria bertubuh atletis yang sedang mengisi form pendaftaran.

dia... sempurna!

Casy segera menutup tirai jendelanya dan kembali fokus menyusun kalimat penutupan acara. Karena jam sudah menunjukan pukul 16.20 yang 10 menit lagi acara akan selesai.

"Casy, bagaimana hari ini? apakah sesuai prediksi?" Tanya Managernya dengan penasaran.

"Tentu saja Lenna, hari ini sangat istimewa dan aku sangat bahagia." Jawab Casy.

"Makanlah dahulu sebelum memberikan kata penutup, kamu dari tadi belum makan, fokus nemuin banyak orang dan sibuk sama komputer."

"Hahaha, kamu mengamatinya? baiklah hanya makan salad tidak apa." Casy segera mengambil salad di mesin pendingin diruanganya dan segera melahapnya.

"Aku akan menunggumu di depan aula, perbaiki rambutmu sebelum keluar."

Casy segera mengambil cermin dan melihat rambutnya sudah lumayan berantakan akibat dirinya yang masih sibuk menyelesaikan pekerjaan.

catat, pekerjaan.

sedari tadi Casy di depan komputer bukan hanya cek pendaftaran saja, namun menyelesaikan draft naskah yang akan ia terbitkan 3 bulan lagi di e-book, itu adalah pekerjaan sampingannya, atau bisa dibilang hobi menulisnya.

Saat ini Casy sudah berdiri di tengah aula dan segera mengucapkan beberapa kata untuk penutupan acara, setelah itu beberapa orang mulai meninggalkan aula dan pulang.

menyisakan Casy dan karyawannya serta beberapa pendaftar yang masih antri.

jangan bertanya dimana Managernya, karna dia sedang pergi mengurus bisnis travel Casy yang sedang kedatangan turis kerajaan Britania Raya.

Casy segera pergi menuju rumahnya, ia butuh istirahat dan waktu untuk tidur. Besok ia harus berangkat pagi jam 4.00 untuk jadwal syuting, ia tak lupa untuk membereskan meja kerjanya dan memasuki parkiran basement.

saat lift basement terbuka, ia berpas-pasan dengan pria tadi.

ya.. pria yang ia kagumi di barisan pendaftar.

"Soree, senang ketemu denganmu Casy, hal yang baik."

"A-ah ya, terimakasih." Jawab Casy gugup.

"Saya penggemarmu dan saya akan sering datang untuk berlatih rugby, aku menunggumu." Ucapnya manis.

seakan gula menempel di bibir Casy, ia tak tahan mengulas senyum lebarnya, hatinya saat ini hanyut.

"Bagus, berlatihlah saya akan melihatmu."

tak menyangka ia akan berucap seperti itu, segera ia pamit dan memasuki mobilnya. Menepuk pelan bibirnya dan menyesal mulai terayu pria misterius itu.

"Tidak mungkin." batin Casy.