Kedua orang tersebut mulai waspada dengan sosok Alvin yang telah berevolusi
mereka tau bahwa tindakan Alvin termasuk dalam kegiatan kriminal karena mengingkari sumpah dan juga janji kesetiaan nya kepada kaisar
Vina kemudian menodongkan ujung pedangnya yang tajam di leher Alvin hingga hampir menyentuh kulitnya lalu dia berkata dengan nada bicara dan ekspresi menahan amarah dan keseriusan
"Alvinn...? bisakah kau menjelaskan semua ini?"
Alvin menjawab
"Tunggu dulu! aku bisa menjelaskan semua ini- aku tidak bermaksud untuk mengkhianati kerajaan atau apapu-" jawabnya dengan panik dan merasa terintimidasi
sebelum menyelesaikan kata-katanya Tiba-tiba Kepalanya di gebuk oleh Irman dengan pedang besarnya
"Banyak omong Puqi"
Bruak!
Alvin yang terhuyung kemudian tersungkur ke tanah tak sadarkan diri lalu pingsan dengan mengeluarkan darah yang bocor di kepalanya akibat benturan keras yang di dapatkan Irman padanya
Vina yang melihat kejadian itu tanpa pikir panjang dengan sigap mengikat Alvin ke sebuah pohon beringin menggunakan Rantai Sihir
"hmm...? sepertinya kita harus melakukan sesuatu dengan si pengkhianat ini"
Irman mengangguk setuju sambil menancapkan pedangnya ke tanah membuat sebuah sandaran untuknya
"Ya Ya Ya! aku setuju!"
Vina kemudian berpikir sejenak sambil menyentuh dagunya memikirkan sebuah ide
mengintrogasi seorang pengkhianat itu sebuah tindakan yang cukup umum bukan? tapi aku tidak suka dengan hal yang terlalu biasa seperti itu mungkin aku perlu beberapa bumbu tambahan saja bagaimana kalau aku siksa saja dia
sialan aku psikopat sekali!
"aku punya ide! gimana kalo kita menyiksa Vampire ini agar kita mendapatkan informasi yang lebih akurat, perlu diingat dia juga salah satu teman lama kita yang berkhianat jadi jangan terlalu keras"
"memangnya siksaan apa yang kau maksud?" tanya Irman
Vina menjawab
"Ini contohnya"
Vina kemudian dengan cepat mengambil pedang di pinggul nya lalu mengayunkannya kedepan berniat untuk menebas Alvin dengan teknik pedang Shadow Slash
namun sesaat sebelum Ujung pedang tersebut menyentuh kulit Alvin Tiba-tiba mereka bertiga dibawa ke sebuah tempat yang sangat amat aneh dan juga mistis
Tempat tersebut Disebut dengan Domain abyss of despair Salah satu unique Skill milik Alvin yang membuat penggunanya lebih diuntungkan karena membuat lebih banyak area heal disekitar dan memperoleh buff yang lumayan besar saat diaktifkan
Vina dan Irman lalu bertukar pandang satu sama lain dengan menghentikan pergerakan nya masing-masing untuk menganalisa apa yang telah terjadi sebenarnya sambil melihat sekeliling mereka dengan bingung
"E-Eh...? dimana kita apakah kita sudah pindah alam?"
Irman Menyarungkan pedang besar di punggungnya lalu menyadari sesuatu yang janggal di sekitarnya selain perbedaan tempat
"Lahh!? kemana dia si gob-"
Irman menyadari bahwa Sandera mereka menghilang saat kejadian tersebut berlangsung
Alvin sepertinya tidak bodoh untuk membiarkan mereka membunuhnya begitu saja, sepertinya dia memang sengaja mengalah dan pura-pura melemah di hadapan Vina dan Irman
saat Irman dan Vina melihat sekeliling dengan panik terdengar suara langkah kaki dari belakang mereka itu adalah Alvin yang terbebas dari jeratan kedua shinigami tersebut
"Haha! Dasar bodoh, Kau pikir Vampire tidak sepintar Elf dan juga menusia? bahkan faktanya kami memiliki kapasitas otak yang lebih luas daripada kalian"
"dengan kata lain Kalian jauh lebih dongo daripada aku!"
Alvin berucap bangga sambil berteriak dengan tertawa lepas
Irman mengepalkan Tinjunya sambil menekan amarahnya saat mendengar hal tersebut begitu juga Vina ia hanya mempersiapkan kuda-kuda untuk menyerang
sebenarnya penyebab dari Mematikannya Hutan di Gunung Byrothy dan pasifnya yang berbahaya merupakan salah satu Skill Alvin dari evolusinya dengan mantranya yang terlarang
Vina berteriak keras pada Alvin dengan nadanya yang penuh dengan amarah dan rasa kekecewaan yang dalam
"Alvin! Apa yang telah kau lakukan?? bukankah kau telah bersumpah kepada sang kaisar untuk tidak menggunakan sebuah mantra Hytam seperti ini? mengapa kau melanggar janji mu!?"
Alvin menjawab
"Tch! bajingan kau tidak akan tahu apa yang bisa dirasakan diriku dan perasaan ku sekarang, ini adalah pilihan dan jalan yang harus ku tempuh satu-satunya"
Irman menyela pembicaraan dengan kasar
"Woilah brisik bet dah! akan kubuka matamu untuk menunjukkan apa itu takdir dan jalan hidup dalam kebenaran"
Alvin nyengir dan tertawa melihat Irman lalu berkata dengan cekikikan nya
"Khahahaha! Irman kau sepertinya begitu bersemangat dalam hal ini mengingat kau tidak pernah berubah sejak dulu"
Alvin dan Irman dulunya adalah seorang rival abadi yang selalu bersaing dalam hal apapun tak peduli meskipun itu hal sepele ataupun sejenisnya
di masa kejayaannya Alvin dan Irman selalu bertarung untuk memperebutkan takhta Panglima kerajaan dan bawahan kaisar terkuat untuk mendapatkan kehormatan dan juga kemuliaan para masyarakat
Vina yang melihat kedua orang tersebut memutuskan untuk tidak mencampuri urusan mereka karena dia sudah tau bagaimana ending dari pertarungan ini dan resiko yang ia dapatkan jika terlibat
"sepertinya pasnagan Rival abadi telah bertemu, kalau sudah begini aku engga bisa berbuat apapun lagi deh"
"Orang pertama yang tumbang duluan bakal kena Shadow slash, Let's go!"
kembali ke Irman dan Alvin
Mereka berdua saling menarik nafas dan mempersiapkan kuda-kuda menyerang satu sama lain
Alvin dengan teknik sihir dan simbol tangan terlarang nya memusatkan aura nya dan perlahan membentuk sebuah perisai magis besar di sekitarnya
sedangkan Irman yang menggunakan Pedang besarnya yang dinamakan fairy sword of eternity memulai ancang-ancang
mereka berdua mengucapkannya dan berekspresi serentak
"Jadi..."
"Cobalah Hibur aku!!"
Alvin memusatkan energi magis yang besar ke tangan nya dan melepaskan sihir serangan racun
"blood cannon!"
serangan ini terdiri dari ribuan percikan darah yang keluar ketika Alvin menerima sebuah luka ataupun goresan
darah seorang Vampire mematikan bagi seorang manusia biasa dia bisa mati terkena racun, jika terkena Mahkluk ataupun hewan dibawah rank A+ dia bisa mati dalam waktu singkat
namun sesaat sebelum serangan tersebut mengenai Irman ia menepis serangan Alvin menggunakan Pedangnya dengan Unique skill holy protector
"Cemas kau dek-dek!"
Alvin yang melihat itupun menjadi sangat kesal serangan mematikan seperti racun pun tidak akan berpengaruh melawan Irman
pada saat ini Vina melihat pertarungan tersebut dengan asyik sambil menyeruput segelas kopi yang ia beli saat di Fairy kingdom
Beralih pada Irman dan Alvin mereka berdua saling mengeluarkan Skill dan sihir kemampuan masing-masing diiringi dengan ledakan-ledakan hebat di sekitarnya membuat pertarungan semakin sengit Siring waktu
pertarungan tersebut berlangsung selama 3 hari 2 malam dan pada akhirnya ending pertarungan ini masih dimenangkan Oleh sang Panglima sejati
keadaan Alvin setelah menerima beberapa tebasan dan sihir peledak serta sihir suci dari Irman kehilangan setengah dari tubuhnya hingga memperlambat regenerasi di tubuhnya
dengan sekejap domain abyss of despair menghilang karena tubuh Alvin yang kehabisan energi dan sekarat
"si dongo menang lagi... kau memang seseorang yang sulit dikalahkan, Irman"
Irman dengan seringai hangat disertai dengan luka-luka yang lumayan dalam berdiri di depan Alvin lalu berkata
"kau bahkan tidak berubah sejak dulu, selalu keras kepala dasar bajing"
Vina yang melihat hasil pertarungan tersebut sudah tidak heran dengan perilaku mereka kemudian mendekati Alvin sambil menaruh kedua tangan di pinggulnya
"udahan main Rival-Rivalan nya? ayo cepetan Alvin Jelaskan alasan mu mengkhianati kami"
Alvin terbelalak ketika Dirinya melihat Vina yang ternyata masih ada di depan nya, ia benar-benar tidak merasakan ada aura keberatannya di sekitar
apakah ini sebuah skill? ataukah hanya perasaan dan kurang telitinya Alvin saja?
Alvin reflek terduduk dengan kaget tidak berani menatap kearah Vina
"A-Anuu... itu- sebenernya... aku tidak berniat mengkhianati shinigami ataupun yang lainnya"
Vina bertanya lagi
"lalu? apa maksudmu yang sebenarnya itu? aku benar-benar tidak mengerti apa yang ada di pikiran mu jadi sebaiknya cepat jelaskan sebelum aku tebas"
Alvin dengan panik menanggapi ucapan Vina dan mulai menceritakan kejadian yang ada di masa lalu
Vina Dan Irman kemudian duduk sambil mendengarkan penjelasan Alvin seiring menit dan detik beberapa bagian tubuh dan luka-luka yang ada di tubuhnya mulai beregenerasi dan pulih akibat pasif alami dari Ras Vampire
"sebenarnya... aku bukan Vampire sepenuhnya namun... aku seorang half vampire mahkluk setengah Vampire"
"aku adalah wadah dari seorang Raja iblis Gabriel, sebenarnya saat aku bercinta- anu maksudnya bertemu dengan Mila di suatu tempat Aku dikepung oleh pasukannya dan dipaksa menjadi seorang iblis"
"namun entah kenapa saat Gabriel memasangkan mantra terlarang tubuhku hanya bereaksi kesakitan dan diriku membuang sisi kemanusiaan ku"
"Gabriel sepertinya kecewa karena eksperimennya mengubah suatu ras menjadi gagal karena diriku tidak berubah menjadi iblis sepenuhnya dan malah menjadi Vampire"
"saat aku tertidur di alam bawah sadar ku aku bertemu dengan seorang Vampire yang mengaku-ngaku sebagai diriku Versi lain dia bernama Murata, kekuatan ku berasal dari dia dan juga dia yang mengontrol energi magis di tubuhku"
Alvin menjelaskan semuanya secara rinci mulai dari kesepakatan dia bersama Iblis karena pemaksaan dan juga seseorang entitas yang menghuni tubuhnya saat ini
ternyata semua yang dipikirkan Irman dan Vina merupakan kesalahpahaman dan bukan sepenuhnya salah Alvin
Alvin sekarang sepertinya mulai terbuka kembali dengan kedua teman lamanya, namun perlu diingat mereka perlu melanjutkan perjalanan mereka untuk mengambil bunga edelweiss
bisakah mereka mencapai tujuan mereka? kita lihat saja nanti
•
•
•
To be Continued