Chapter 2 - leshin

Vina yang masih linglung sehabis pingsan dan kehabisan energi menatap pemuda itu dengan berusaha menahan rasa sakit dikepalanya hingga ingin menutup mata dan tak sadarkan diri lagi namun Vina tetap kokoh dan kemudian ia berkata pada Irman berusaha membuatnya tidak khawatir

"ohh ya! aku ingat itu! kau adalah Irman..."

"tapi... kenapa dirimu seakan berbeda dari yang kukenal dahulu? penampilan dan juga aura mu seakan lebih kuat bahkan aku bisa merasakan energi magis yang melimpah"

Irman tertawa puas lalu duduk disamping Vina dan menjawab dengan nada sombong

"khahahaha, karena aku sudah berlatih disini selama 10 tahun dan bertambah kuat, dasar dongo!"

seketika itu juga Vina menyipitkan matanya lalu memukul kepala Irman menggunakan telapak dan berteriak padanya

Plak!

"kurang ajar! kau kira aku ngapain setelah insiden kekejaman raja iblis?"

sontak Irman mengusap kepalanya sehabis dipukul Vina lalu menatapnya lagi

"sama aja ternyata kayak dulu baperan, omong-omong kenapa tubuh mu penuh luka-luka tebasan? kau bertarung dengan siapa?"

Vina menjawab dengan bangga

"Tentu saja dengan pasukan raja iblis, lagipula aku sudah terbiasa bertarung dengan mereka namun para bajingan itu tidak bisa menangkap ku dengan kemampuan mereka, apakah aku memang sekuat itu?"

Irman memutar matanya dan menghela nafas sambil mencabut pedang yang ia tancapkan di sampingnya

"jangan sombong dulu, kau ga liat tubuhmu udah rusak kena banyak goresan gitu? tapi berkat armor di tubuh mu kau bisa bertahan walaupun armor nya udah karatan"

Vina berdiri dan melepaskan armor di tubuhnya memperlihatkan bajunya yang sobek dan banyak bekas luka akibat serangan di punggung dan juga tangan nya

"bagaimana kau tahu aku memiliki bekas luka yang begitu banyak? padahal sudah tertutupi oleh armor?"

Irman menjawab

"armor karatan gitu apalagi pelindung belakang nya bolong dan tergores ya tentu saja aku bisa melihat bekas luka mu dengan jelas apakah kau tidak menyadari hal itu?"

Vina lalu mengecek Armor yang tadi ia kenakan setelah Irman menyadarkan nya akan sesuatu hal membuatnya heran dan harus mengakuinya

"oalahh pantas saja, baiklah oke aku mengakuinya serangan pasukan raja iblis itu cukup menyakitkan"

Vina melanjutkan

"omong-omong Irman, tempat apa ini? kenapa bisa begitu indah dan juga memiliki aura positif yang kuat"

Irman menoleh ke Vina dan meletakkan Pedang besarnya di punggungnya menjelaskan

"Ini adalah hutan peri tempat dimana para peri tinggal dan bersembunyi dari kejamnya dunia luar jika kau bertanya kenapa aku bisa ada disini itu karena..."

dimasa lalu tepatnya setelah insiden bangkitnya para iblis dan terpisahnya shinigami, Irman yang bertarung dengan salah satu iblis di suatu tempat yang bernama misery island

"iblis bajingan! kenapa kalian bisa bangkit padahal sudah tersegel oleh sang kaisar ratusan tahun lalu?? siapa yang membebaskan kalian"

iblis tersebut menjawab sambil mengayunkan pedangnya dan melepaskan beberapa teknik iblis dari pedangnya lalu tertawa gila

"hehehahahah! kalian para penghuni dunia ini tidak perlu tahu tentang siapa dan dimana yang membebaskan klan iblis, yang penting di masa depan pemimpin kami harus menjadi yang paling berkuasa dan memerintah dunia"

"kau terlalu banyak bicara wahai mahkluk lemah! pergilah terpuruk kedalam kesedihan dan rasa sakit penderitaan kekejaman Raja iblis sejati!!"

iblis tersebut melepaskan teknik tebasan ultimate The suffers yang membuat Irman jatuh dan terpental dari pegunungan misery island

Irman berusaha menahan dan melawan kekuatan, kecepatan, ketangkasan teknik iblis tersebut sekuat tenaga namun sia-sia

"bajingan...!! awas saja kau! pasti kita akan bertemu lagi di masa depan dengan versi diriku yang jauh lebih kuat"

Irman terjatuh dan terpental dari tempat pertarungan dan menerima luka yang sangat besar di dada nya sehingga ia hampir berada di ambang kematian, ia terpental hingga jarak 98.884km dari tempat pertarungan

Irman menabrak Beberapa gunung hingga membuat lahar yang berada di pusatnya bocor menyebabkan bencana alam di beberapa tempat, setelah beberapa insiden Irman pun sampai di sebuah tempat yang penuh dengan pepohonan dan semak belukar Irman pun terbangun ia ditemukan oleh seorang Gadis elf yang cantik dan menawan

"siapa kamu...? kenapa aku bisa sampai disini? apakah dirimu teman atukah musuh?"

Irman berkata dengan tatapan aneh saat melihat gadis elf tersebut

"jangan khawatir... aku ga berbahaya kok, namaku Aellynn seorang ras elf, kamu?"

Irman menjawab dengan nada tergagap akibat shock yang ia terima dari kejadian tersebut

"N-Namaku Irman seorang jendral pasukan kerajaan

sang kaisar Arthur... senang bertemu denganmu"

sejak saat itu Irman dan Aellynn hidup bersama dan tinggal di sebuah hutan elf

selepas cerita itu Irman menatap kearah hutan dan pepohonan di depan nya pepohonan tersebut mengandung energi magis dan buah yang sangat manis para penyihir sering mencari buah tersebut untuk di petik dan diolah menjadi heal potion

Irman mengacak-acak rambutnya dan melanjutkan perkataannya

"itulah kenapa aku bisa berada disini, jika kau bertanya kenapa aku bisa bertambah kuat aku telah belajar dan berlatih dengan ilmu pengetahuan yang kudapat dan informasi di dunia peri"

dunia peri memiliki banyak sekali informasi dan juga pengetahuan di dunia ini dikarenakan para peri memiliki sebuah bola sihir yang memantau pergerakan dan tatanan dunia selama ratusan tahun

Vina yang mendengar informasi tersebut penasaran dengan informasi apa yang Irman peroleh sampai membuatnya sekuat ini

"sepertinya kau mendapatkan informasi sesuatu yang tidak di dapatkan orang lain tentang teknik berpedang di dunia ini, tapi aku penasaran informasi apa yang kau peroleh setelah bertahun-tahun berada di tempat yang dijuluki king of science?"

Irman menjawab

"bukan hanya teknik berpedang saja yang kudapatkan disini namun informasi tentang organisasi rahasia di dunia, pusat kekuatan magis di tempat gelap nan ilegal dan juga teknik pembasmi iblis"

rasa penasaran Vina semakin dalam saat mendengar teknik pembasmi iblis yang dibicarakan irman

"kenapa kau mempelajari teknik pembasmi iblis? apa kau memiliki dendam yang mendalam dengan klan tersebut?"

Irman berkata dengan nada yang penuh dengan ambisi dan juga tekad sambil mencengkram telapak tangannya menandakan dendam dan amarah yang mendalam

"Sudah jelas kan!? Iblis merupakan klan yang cukup bengis dan ganas memiliki tujuan untuk menguasai dan mengatur ulang tatanan dunia sesuai dengan keinginan mereka sendiri! para iblis tidak memiliki belas kasihan sama sekali dan sangat kuat hingga mereka tega menghabisi sebuah kerajaan habis tak tersisa menyisakan kerangka mayat dan juga jenazah para orang-orang penting di dunia dan kerajaan, aku ingin memusnahkan para iblis dengan tanganku sendiri"

Vina terkejut dengan reaksi Irman saat membahas soal iblis

Ia merasakan tekad dan dendam yang mendalam terhadapnya

Vina mencoba menenangkan teman nya, ia lalu menghela nafas dan menepuk pundak Irman dengan lembut

"kendalikan emosi mu Irman, aku tahu kau menyimpan dendam terhadap mereka jadi kau terbawa suasana tapi ingatlah jati dirimu"

Irman menghela nafas sambil berusaha menenangkan emosinya lalu duduk bersilang menatap kearah langit biru

"baiklah terimakasih Vina, maafkan aku... tapi untuk membasmi para iblis kita memerlukan sekumpulan orang kuat supaya para iblis lebih mudah dimusnahkan"

Vina duduk di sebelah Irman lalu menatap kearah langit dan melamun sebentar untuk memikirkan sebuah ide

"bagaimana kalau kita mengumpulkan para Shinigami...? sepertinya itu bisa membantu"

Irman menoleh kearah Vina dan menatapnya dengan ekspresi terkejoet

"kau yakin...? tapi sepertinya akan susah mencari para shinigami apalagi anggota nya ada lumayan banyak orang loh? aku pun ga tahu mereka masih hidup atau tidak tapi kurasa kita bisa mencobanya"

Vina tersenyum dan menunjukkan ekspresi excited pada kesetujuan Irman sambil mengibaskan rambutnya

"beneran!!? oke, tapi kamu gapapa nih? kamu ninggalin tempat tinggal mu selama ini?"

Irman termenung sedikit dan berkata

"mungkin aku bisa bicara dan minta izin kepada Aellynn untuk meninggalkan hutan peri dan mengumpulkan para Shinigami"

Vina pun menanggapi dengan senyum diwajahnya

"kenapa harus Aellynn? dia siapa? istri mu? alamak kalo gini mah bakal susah"

Irman menatap Vina dengan ekspresi wajah yang memerah lalu dengan cepat memalingkan muka dan membenarkan rambutnya

"y-yahh... kalau di bilang istri sih memang ga salah tapi dia masihhh uhh... maksudku masih berstatus Pacar"

Vina cemberut dan kemudian berdiri meletakkan lenganya di pinggulnya dan menatap Irman sambil menghela nafas

"kau ini...! padahal masih berjarak beberapa tahun kok udah punya pacar? kau berkata dulu Jendral prajurit tidak butuh wanita? hmph!"

Irman mendongak untuk melihat Vina dan kemudian menggaruk kepalanya lalu berdiri dengan frustasi tidak mau mengakui hal tersebut.

"baiklah-baiklah oke Aku mengingkari kata-kata ku puluhan tahun lalu, dan sekarang ayo kita ke rumah Aellyn"

Vina terkekeh geli dan menyarungkan pedang ke pinggulnya dan bersiap pergi

"sesuai perintah mu bos!"

dengan begini Mereka berdua berencana mengumpulkan para Shinigami untuk melawan para pasukan raja iblis dengan tangan dan darah mereka sendiri

apakah sang Pahlawan akan kembali dengan gelarnya tersebut? ataukah sang raja iblis dan kejahatan munafik akan tetap menguasai dan memerintah Dunia? kita nantikan selanjutnya...

To be Continued