Dacre tidak senang mendengar itu. "Tentu saja, saya bisa. Saya ini Raja." Dia merasa seolah-olah sedang ditantang dan kini dia memandang Khaos dengan sudut pandang yang berbeda, terutama dengan cara dia menjawabnya.
Rasa kemenangan atas kudeta yang berusaha membunuhnya itu terasa sangat memabukkan. Dia merasa tak terkalahkan, seolah-olah maut tak dapat menyentuhnya. Kegembiraan yang Dacre rasakan saat dia menyaksikan mereka yang berusaha mengkhianatinya tersungkur berlutut, dengan ekspresi kecewa begitu menyadari bahwa percobaan mereka telah gagal, adalah sesuatu yang belum pernah dia alami sebelumnya.
Kepuasan yang dia dapat dari itu bahkan lebih besar daripada kepuasan berhubungan seks yang luar biasa.
Khaos juga tak ragu-ragu dengan jawabannya. "Saya ingin melihat Anda mencobanya."
Mendengar itu, Dacre merasakan amarah mendidih dalam pembuluh darahnya. Dia berdiri. Rahangnya mengeras. "Apakah itu ancaman?"