"Siapa aku?"
Seorang pria terbaring di sebuah padang rumput yang indah, pria itu melihat ke atas yang mana langit biru cerah sedang menyelimuti.
Pria itu kemudian bangkit dari padang rumput itu kemudian terduduk, pria itu menyadari bahwa dirinya tidak mengenakan sehelai pakaian pun.
Pria itu sama sekali tidak memikirkannya dan kembali berpikir. "Siapa aku dan dimana ini?"
Tiba-tiba ia merasakan sakit kepala yang luar biasa, dirinya dengan ingatan samar-samar itu merasa kebingungan apa yang membuat kepalanya begitu sakit.
Saat ia memutuskan untuk tidak melihat ingatannya sakit kepala itu menghilang seketika seperti di bakar api.
"Sepertinya ingatan ku tertutup sesuatu." Pria itu menyadari ingatan yang ia punya perlahan lahan menghilang.
Walau pria itu mengalami amnesia yang membuatnya melupakan hampir seumur hidupnya, ia masih memiliki ingatan tentang bahasa dan kampung halamannya.
Meski tanpa ingatan yang mendukungnya untuk bertahan hidup, tapi ia masih bisa secara insting dapat bertahan.
Pria itu kemudian beranjak dari posisi duduk nya. Sang pria kemudian memperhatikan sekitarnya yang luas.
Dengan samar ia melihat dari tempatnya berdiri terdapat makhluk-makhluk yang tidak ia kenali.
Pria itu mencoba melihatnya dengan seksama dan kemudian menyadari, sebuah makhluk berwarna hitam dengan tubuh hitam dengan corak putih, paruh runcing berwarna biru dan sayap merah.
Sang pria bukannya merasa ketakutan tetapi malah merasa terpukau dengan keindahan yang di miliki makhluk itu. Tapi sang pria bukan lah orang yang bodoh, ia menyadari jika dirinya mendekati makhluk itu dia akan mati dalam sekejap.
Sang pria kemudian berjalan ke lawan arah dari makhluk itu, makhluk itu yang sedari awal melihat si pria, tidak menganggap sebagai mangsa.
Pria itu berjalan selama beberapa menit hingga sampai di sebuah danau yang begitu jernih seperti kaca membuat si pria dapat melihat bagian dalamnya.
Si pria kembali melihat sebuah makhluk yang sangat besar berwarna putih berada di seberang danau.
Si pria yang melihat makhluk itu menyadari kakinya yang ia gunakan untuk menopang tubuhnya merupakan sebuah sirip yang serbaguna.
Makhluk itu kemudian melihatnya, membuat pria itu sedikit ketakutan dengan tatapan makhluk itu.
Sang makhluk yang melihatnya begitu menyeramkan sebenarnya ingin menyapa saja, tapi sang pria yang menganggap nya sebagai ancaman.
Makhluk itu yang sadar si pria ketakutan dengannya segera pergi dari sana, membiarkan pria itu minum dengan tenang.
Melihat makhluk itu pergi, si pria segera minum membasahi tenggorokannya dengan air. Setelah minum pria itu melihat pantulan bayangannya.
Tampak seorang pria dengan rambut berwarna hitam dengan sedikit warna merah, mata perak dengan pupil hitam, dan tubuh atletis.
Melihat bayangan itu, membuat si pria mendapatkan serpihan ingatannya.
...
"Hei, Lloyd apakah kamu benar-benar ingin melakukan itu?" Tanya seorang gadis.
"Tentu, Frez! Aku akan melakukan apapun untuk kita!" Kata Lloyd mengungkap nama sang gadis.
"Apakah kamu tahu konsekuensi perbuatanmu?" Tanya Ferz khawatir dengan Lloyd.
"Heh, kamu terlalu meremehkanku." Lloyd dengan percaya diri menjawab Frez.
"Mohh, kamu ini ya, benar-benar." Mengerutkan alisnya dan mengembungkan pipinya karena kesal.
"Tenang saja, aku pasti menang." Kata Lloyd seraya menyeringai menunjukkan giginya.
...
"Hah." Lloyd yang tersadar merasakan sakit dikepalanya karena mendapatkan serpihan ingatan.
Lloyd kemudian melihat ke atas menatap langit dan berkata pada dirinya sendiri.
"Namaku Lloyd."