Edward semakin cepat mendorong, dan dinding memekku mengencang dan berkedut di sekitar kontol besarnya. Begitu enak...Edward! Aku ingin mendesah dan memberitahunya betapa hebatnya dia membuatku merasa. Aku ingin lebih darinya. Aku ingin klimaks bersamanya. Dia memundurkan pinggulnya untuk menyelam lebih dalam saat terus menghantamku. Memekku yang basah mengeluarkan suara tidak senonoh saat kontolnya mengaduk cairanku. Pinggulku terangkat menyambut sodokan kontol Edward setengah jalan, mengikuti ritmenya saat Edward mulai mengisi setiap sudut pikiranku dengan pembuatan cinta liar.
"Natalia...apa kamu baik-baik saja? Kamu terdengar sedikit...lelah," Lucien mulai bertanya padaku. Ya Tuhan, apakah dia merasakan ada yang salah? Aku harus memberitahunya bahwa tidak ada yang salah, dan aku harus segera menutup telepon.
