Meminta ciuman sebagai imbalan informasi, sungguh khas Edward, pikirku saat menatap wajah Edward yang ada di bawahku. Dia masih memejamkan mata sambil menunggu ciumanku. Bulu matanya begitu panjang, dan pemandangan ini membuatku teringat adegan ciuman klasik antara Putri Tidur dan Pangeran, kecuali perannya terbalik dan Pangeran dalam hal ini cukup jahat.
Hanya ciuman. Aku akan memberinya ciuman ringan di bibirnya dan kemudian aku akan mengetahui bagaimana Edward bisa menghilang bagaikan ditelan bumi beberapa tahun lalu. Aku membungkuk perlahan dan kemudian memejamkan mata saat meletakkan bibirku dengan lembut di bibirnya. Sesaat ketika aku hendak menjauhkan bibirku dari bibirnya, aku merasakan tangannya di belakang kepalaku memegangnya kuat ke bawah mencium bibir kami bersama-sama. Edward mendesah pelan saat bibirnya menyerbu bibirku, membuka bibirku agar ia bisa merasakanku. Lidahnya meluncur ke dalam mulutku yang basah dan bercampur dengan lidahku saat ia rakus mengisap bibirku.