Angela membelitkan lidahnya di sekeliling kontol Lucien saat ia mengentot mulutnya dengan cepat dan keras sambil meremas payudaranya yang besar dan menggesekkannya ke kontolnya. Dia bisa merasakan kehangatannya di antara payudaranya dan jauh di dalam mulutnya. Dia sangat ingin merasakan pejunya di dalam mulutnya dan kemudian semoga setelah itu, di dalam antara kakinya. Dia menjadi sangat terangsang hanya dengan melihat Lucien dan sekarang memeknya sudah basah berlendir.
Lucien sangat menikmati dirinya dan bisa melihat bahwa Angela sangat gembira bisa melayaninya. Dia membiarkan tubuhnya beroperasi otomatis dalam mode seks saat tubuhnya terus mengentot payudara dan mulut Angela. Namun, pikirannya sekarang tertuju pada mimpi yang sama yang belakangan ini semakin sering menghantuinya...
***9 tahun yang lalu***
"Kita terlambat. Dia sudah mati," suara monoton melaporkan melalui telepon tanpa emosi.
Lucien langsung menutup telepon, wajahnya gelap dengan kemarahan dan kesedihan.
