Mendengar keluh kesahnya, ekspresi Zhou Min berubah masam.
Dia melemparkan decak tanpa hormat, "Ye Siheng hanyalah umpan. Tujuanku datang ke sini adalah untuk mengambil nyawa Chu Nanli. Meski guruku tidak akan bertindak langsung, kita tidak bisa berdiam diri. Kita harus melancarkan serangan penjepit untuk memastikan keberhasilan."
Suara dinginnya disertai dengan niat membunuh.
Jiang Tian telah lama bersembunyi di ibu kota dan mendengar tentang kemampuan Chu Nanli yang hebat.
Dia telah menyelamatkan pangeran berkali-kali, mendapatkan kekaguman dari keluarganya.
Bisa dikatakan dia telah naik ke status yang tinggi.
"Jadi, dia," ekspresi Jiang Tian menjadi serius.
"Saya tidak pernah menduga bahwa seorang wanita muda dapat membalikkan situasi begitu banyak kali."
"Dia dan nasib Negara Mu terjalin. Dengan membunuhnya, keberuntungan Negara Mu akan berakhir," kata Zhou Min.
