Permaisuri Xie menolak untuk bangun, mulutnya masih mengucapkan kata-kata permintaan maaf.
Kaisar Muwu menghela napas.
Melihat Permaisuri Xie dalam keadaan seperti itu, sepertinya tidak tepat untuk menambah penderitaannya saat ia sedang down.
Bahkan Pangeran Qing, yang menggelengkan matanya, menutup mulut.
Sang Kaisar sendiri mengakui bahwa dia telah gagal mendidik anaknya, jadi dia tentu saja tidak akan ikut campur dalam keributan.
Kaisar Muwu bergumul dengan keputusannya dan sekali lagi melihat ke arah Ye Siheng.
Untuk kejutannya, Pangeran Kesembilannya berdiri bersama Nanli, berbisik lembut.
Ketika dia melihat rambutnya berantakan, Ye Siheng dengan perhatian membantu merapikannya.
Ciri-ciri yang lembut dan memesona itu belum pernah dilihat oleh Kaisar Muwu sebelumnya.
