Ye Jinming tiba-tiba terkejut. Ia menatap langsung ke arah wanita itu dan langsung mengerti tujuannya datang ke sini.
Bukan hanya untuk memperpanjang hidupnya, tapi juga untuk membantunya lolos dari malapetaka. Ia sangat menyadari cara Ye Siheng. Jika Ye Siheng mengetahui bahwa dialah yang mengutuknya, ia tidak akan ragu untuk membunuhnya dengan kejam, mengabaikan segala kasih persaudaraan.
Setelah lolos dari bahaya ini, dada Ye Jinming naik turun dengan cepat, wajahnya memucat.
Mengamati perubahan ekspresi Ye Jinming, wanita itu merasa lebih merendahkan.
Ye Jinming iri akan segala hal tentang Ye Siheng, tidak menyadari bahwa dengan sifat penakutnya, meskipun ia memiliki fisik yang kuat, ia tidak akan pernah berhasil di medan perang.
Kasihan sering kali menyertai rasa benci.
"Apa yang kau inginkan dengan membantuku?" tanya Ye Jinming sambil perlahan mencengkeram tangannya, menanyakan niat wanita itu.
"Tak lebih dari menginginkanmu bertahan setahun lagi," jawab wanita itu.
