"Datanglah sekarang betinaku, biarkan aku menyentuhmu. Kau tahu aku tidak bermaksud." Dia berkata sambil lembut mengusap air mataku dari bawah mataku.
"Kamu tidak menginginkanku lagi?" Aku terisak keluar sambil gemetar meninggalkan dada saat dia memegang tanganku dan ibu jarinya lembut meluncur di atas buku jariku saat dia mengangkatnya ke bibirnya untuk mencium satu per satu. Permintaan maaf yang dia berikan padaku.
"Tentu saja aku menginginkanmu, Theia. Aku akan selalu menginginkanmu."
"Lalu mengapa kau tidak menyentuhku? Mengapa kau tidak bersetubuh denganku, sudah enam bulan Fobos."
