Pria saya kecewa. Pandangannya yang tak kenal belas itu menembus kulitku dan mengungkapkan semuanya kepadaku, ia tidak perlu mengucapkan sepatah kata pun.
Selalu saja aku benci ketika dia melihatku dengan pandangan ini saat dia melatihku sebagai anak serigala seolah-olah harapannya yang tinggi terhadapku aku injak seakan aku tidak berusaha sekuat tenaga. Rasanya membuatku merasa tidak mampu, membuatku merasa mual sampai ke dasar perutku dan itu masih memberikan pengaruh yang sama hingga hari ini.
Dia telah menyaksikan latihanku untuk pertama kalinya sejak dia kembali dia mengamati setiap gerakanku dengan mata yang sempit dan tajam, menganalisis taktik dan langkah kakiku. Aku sangat gugup aku tidak bisa menyembunyikannya, tapi aku juga bersemangat untuk dia akhirnya melihatnya. Aku mengharapkan dia akan memelukku dan mengatakan betapa bangganya dia padaku. Bahwa aku telah berkembang banyak dalam setahun terakhir tapi sekali lagi aku merasa tidak aman oleh jantan ini milikku.