Aku tersedak nafas saat mataku yang terpukul oleh teror mendongak untuk bertemu dengan matanya yang semakin melebar. Teriakan ketakutan terlepas dari tenggorokanku saat es akhirnya pecah tepat di bawah telapak kakiku, lubang gelap tercipta untuk menelan diriku, dan aku terseret masuk oleh arus yang keras, tenggelam tanpa belas kasihan ke dalam air yang dingin.
Rasanya seperti tubuhku ditikam oleh banyak pisau sekaligus di seluruh bagian tubuhku, aku tak bisa menggerakkan dagingku, anggota tubuhku tetap terikat di sampingku, rasa sakitnya tak tertahankan ketika teriakan mentah yang mengganggu terpisah dari mulutku di bawah air sementara aku tersedak ketika sejumlah besar air dingin dengan paksa disemprotkan ke dalam tenggorokanku.