"Dia tidak menerima dirinya." Kata-kata Vůdce yang blak-blakan dan tak berperasaan itu mengekang leherku seperti tangan yang mencekik, mencegahku bernapas. Kebenarannya itu membunuhku dari dalam saat aku terombang-ambing oleh ketidakmampuanku untuk menahan kata-kata dan tindakan tanpa hati lagi.
Aku merindukan untuk melarikan diri dari kebenaran ini, kebaikan yang dia tunjukkan padaku, malam-malam penuh canda yang kami habiskan bersama, saat-saat dia dengan terang-terangan menunjukkan kasih sayangnya padaku aku kira mungkin dia belum siap untuk menandai aku. Mungkin dia ingin menjalani hubungan kami dengan lambat.