"Mengapa?"
"Karena jika kamu seumuranku, semuanya pasti akan lebih mudah dan tidak membuatku khawatir. Akan kucuri keperawananmu sebelum kepergianku meninggalkan tanda klaim atasku, bahkan bertanda pada dirimu sehingga semua jantan akan tahu kamu milik siapa. Aku tahu dengan wajahmu yang semakin matang saat kamu beranjak remaja, jantan yang kelaparan pasti akan mengejarmu untuk mencicipi."
"Pasti berat bagimu meninggalkan anak yang adalah betinamu seperti itu demi perlindungannya." Aku menunduk ke kakiku, menggigit bibir bawahku. Aku tidak pernah mengerti alasan kepergiannya dulu, tetapi setelah beberapa percakapan antara kami, garis komunikasi yang dulunya tidak ada menjadi hidup.