```
Sudut Pandang Hunter
Tidak dia. Tolong, Dewi, jangan dia.
Jantungku berdegup begitu keras hingga terasa menyakitkan melawan tulang rusukku. Aku yakin tulang rusukku akan retak. Seluruh tubuhku gemetar. Taring dan cakarku terjulur dan aku tak bisa berhenti menggeram dan mendengus.
Reaksiku tidak masuk akal. Tidak ada seorang pun di ruangan ini yang akan menyakitinya. Tapi instingku membuatku meraihnya. Aku tidak bisa membiarkan sesuatu atau seseorang menyakitinya.
Aku merasakan tangannya di belakang leherku. Dia meremasnya dengan lembut dan menjalankan jarinya melalui rambutku.
Dia berbicara sesuatu padaku, tapi aku tidak bisa fokus. Aku tidak bisa mendengar apa yang dia ucapkan.
Satu-satunya yang bisa kupikirkan adalah melindunginya. Satu-satunya yang bisa kupikirkan adalah membuatnya tetap hidup.
'Dia dalam bahaya, Hunter!' Holden berteriak padaku. 'Kita perlu melindunginya!'
Sialan, aku tahu itu!