Nathan POV
Dia sungguh cantik sekali.
Aku hanya ingin menyentuhnya. Aku hanya ingin memeluknya. Jika si bajingan itu tak muncul, aku pasti sudah melakukannya. Aku begitu dekat dengannya. Aku bisa saja meraih dan menyentuh lehernya yang lembut. Dia menginginkanku untuk melakukannya. Aku bisa melihatnya. Dia menginginkanku sebanyak aku menginginkannya. Aku selangkah lebih dekat dengan tujuanku.
Aku memperhatikan dadanya naik saat dia menarik napas dalam. Aku memperhatikan dia menggenggam kecilnya.
"Para pemberontak membunuh orang tua saya," kata Emma. "Mereka menyerang kawanan kami dan membunuh orang tua saya dan ayah Logan."
Aku tahu tentang itu. Raja Serigala Buangan telah meneror kawanan-kawanan selama bertahun-tahun. Tidak ada yang tahu mengapa, meskipun. Serangannya berhenti sekitar empat tahun yang lalu.
"Saya sangat menyesal, Emma," sahutku semenyenangkan mungkin. "Berapa usia Anda?"
"Saya hampir sepuluh tahun," katanya.