```
Sudut Pandang Logan
Aku berdiri di tengah hutan, melihat pintu masuk ke sistem gua.
Tubuhku bergetar dengan keinginan untuk membunuh.
'Kamu siap, Leon?' tanyaku pada serigalaku.
'Lepaskan aku.' Dia menggeram, mencakar dari dalam tubuhku.
'Sebentar lagi.' Kataku, mengambil nafas dalam. 'Kita perlu menunggu sedikit lagi.'
Leon menggeram, dan aku merasakan gelombang kemarahan menghantamku. Dia sudah lebih dari siap.
"Ada sesuatu?" Andrew bertanya pelan.
Aku menggelengkan kepala.
Kami tidak tahu bagaimana menangani para penyihir. Kami tidak punya waktu untuk menemukan penyihir kami sendiri, dan aku tidak ingin menunggu. Mimpi dimana aku melihat Emma mengganggu pikiranku. Jika itu nyata dan jika dia benar-benar siap untuk menyerah, aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri jika aku menunggu untuk menemukan si bajingan penyihir yang bersedia membantu kami.