```
Sudut Pandang Logan
Rasanya dia begitu sangat menggoda. Wanginya, kulit lembutnya, kehangatannya... Semuanya begitu sangat menggoda.
Aku mencium lehernya dan mengisap di tempat penandanya, membuatnya mendesah.
"Kamar tidur?" tanyaku, berdoa pada Dewi agar dia mengatakan ya.
"Ya." Emma berkata pelan.
Nah, terima kasih, Dewi.
Aku berdiri, merapatkan lengan di sekelilingnya, dan mulai berjalan ke kamar tidur.
Jantungku berdetak kencang. Akhirnya akan terjadi. Aku akan menandai pasanganku. Aku akan benar-benar membuatnya menjadi milikku.
Emma mencium leherku dengan lembut, dan penisku berdenyut menyakitkan. Aku melihat bintang-bintang begitu saja saat dia mengisap di tempat penandaku.
"Sialan, Emma." Aku menggeram sambil menendang pintu kamar tidur terbuka.
Aku bergegas menuju tempat tidur dan menidurkannya dengan lembut.
Aku memandangi wajah cantiknya dan tersenyum.