```
Sudut Pandang Logan
Jantungku berdetak seperti gila.
Sekejap saya memeluk pasangan saya, dan tiba-tiba saya melompat dan melihat sekeliling di kantor saya.
Saya kesakitan lagi. Mereka menyiksa dia lagi. Saya masih bisa mendengar teriakannya.
Tidak.
Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak.
Sial!
"Ada apa?!" teriak Andrew, membuatku menoleh kepadanya.
Taringku keluar, dan aku menggeram. Saya bahkan tidak menyadarinya.
"Logan?" Andrew memanggilku lagi, meletakkan peta di atas meja kopi.
"Saya melihat Emma." aku bergumam pelan.
"Apa?" tanya Andrew dengan mata terbelalak.
Saya menatap ke bawah pada tangan saya. Saya baru saja menyentuhnya. Saya baru saja merasakannya. Saya baru saja merasakannya dengan lidah. Itu terasa sangat nyata.
Itu tidak bisa jadi mimpi.
Rasa sakit menjalarkan dirinya melewati tubuhku, tapi saya tidak memperdulikannya. Saya harus bergerak dan menemukannya. Sekarang juga.