Sudut Pandang Logan
"Emma, sayang, aku butuh kamu." Aku bergumam, menangkap bibirnya dengan bibirku.
Aku bisa mencium aromanya dan aku mendengus.
Sial. Aku perlu merasakannya sekarang.
Lidahnya masuk ke mulutku, dan aku menghisapnya dengan lembut, membuatnya mendesah.
"Bisakah aku membawamu ke lantai atas?" Aku bergumam, menggigit bibir bawahnya.
"Iya." dia bergumam, menatapku dengan matanya yang penuh nafsu.
Dia akan membunuhku jika dia terus menatapku seperti itu.
Aku mendengus dan berdiri dengan dia di pelukanku. Dia melingkarkan kakinya di pinggangku dan mendesah saat merasakan batang zakarku yang keras menekan di antara kakinya.
Aku merangkulnya erat, memastikan dia sedekat mungkin denganku. Aku perlu merasakannya.
Aku bergegas ke lantai atas, tak melepaskan bibirku dari bibirnya. Aku tak bisa mendapatkan cukup rasanya.
Aku menendang pintu kamarnya dan meletakkannya di tempat tidur. Aku memastikan seluruh bebanku tidak menindihnya.