Sudut Pandang Amy
"Kita harus membuat satu lagi," kata pasanganku, menatap anak lelaki kecil kita.
Dia adalah kejutan seumur hidup karena kami mengira dia adalah seorang putri sampai aku melahirkan dia beberapa jam yang lalu.
Dia menggendongnya, menolak untuk menaruhnya di dalam boks bayi. Aku menikmati melihatnya bersama anak kita, dan jika rasa sakit melahirkan masih belum segar dalam pikiranku, saat ini juga aku akan memintanya membuat anak lain didalamku.
"Tentu saja," kataku, tersenyum sedikit sinis. "Akankah kamu yang melahirkan selanjutnya?"
Drake menatapku dan tersenyum.
"Aku akan melakukannya jika bisa," katanya. "Tapi aku tidak bisa, jadi kamu yang harus melakukannya."
Aku tertawa dan menggelengkan kepala.
"Aku ingin seorang putri," kata Drake, menatap kembali ke arah bayi kita. "Aku sudah mempersiapkan diri untuk menjadi ayah dari seorang putri. Aku tidak ingin itu sia-sia."
Aku tertawa pelan. Drake tidak bercanda. Dia sangat gembira akan memiliki seorang putri.
