*Shelby*
Saya terbangun di sebuah ruangan yang gelap gulita. Saya mengira saya akan tergeletak di lantai marmer yang keras dari galeri seni, tetapi ternyata saya berbaring di atas tempat tidur lembut yang dikelilingi selimut bulu angsa yang tebal. Bagian belakang kepala saya berdenyut kesakitan, dan saya tidak tahu di mana saya berada atau bagaimana saya bisa sampai di sana.
Mata saya belum terbiasa dengan kegelapan kamar ini, sehingga saya tidak dapat melihat sekeliling, yang hanya membuat rasa panik kembali naik ke dalam dada saya.
"Michael!" Saya berteriak, berdoa bahwa dia ada di suatu tempat yang cukup dekat untuk mendengar saya, untuk datang dan menyelamatkan saya.