*Lucas*
Ketika kami berhati-hati berjalan menuju area utama resor itu, serpihan kaca yang pecah berderak di bawah telapak kaki kami. Pohon-pohon palem yang dulunya indah kini tercabut dan berserakan di tanah. Ekspresi tekad Lauren tetap terlihat saat ia bergerak melewati puing-puing, meninggalkan jejak di tanah yang basah dengan sepatu bot kerjanya.
"Lucas, ini mengerikan," bisik Lauren.
Keningku berkerut saat saya memandang kekacauan di sekitar, lalu saya menoleh kepadanya dan berkata, "Tampak buruk, tapi sejauh yang saya lihat semuanya bisa diperbaiki. Itu selalu kemenangan ketika Ibu Alam bersangkutan."
Dia menghela napas berat dan berjalan menuju Michael dan Shelby yang sedang berdiri di depan pintu lobi.
"Saya belum pernah melihat badai menyebabkan kehancuran seperti ini," kata Shelby ketika kami mendekat.
